You are currently viewing Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Tentang Video Game, Ilkom UMS Gelar Sosialisasi Literasi

Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Tentang Video Game, Ilkom UMS Gelar Sosialisasi Literasi

  • Post author:
  • Post category:Berita

Kesadaran mengenai perkembangan dan kemajuan sebuah teknologi adalah hal yang sangat penting untuk dimiliki masyarakat. Sebab apabila mereka tidak memiliki kesadaran tersebut, maka kemungkinan mereka dapat terjerumus ke dampak negatif dari kehadiran teknologi menjadi lebih besar. Melihat hal tersebut, Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengadakan sosialisasi literasi video game, Rabu (03/01/2018).

Sosialisasi yang diadakan di Kelurahan Pucang Sawit, Surakarta ini merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat. Dalam kegiatan tersebut, sasaran peserta yang mereka tuju adalah para orang tua, sebab mereka adalah orang pertama yang langsung berhadapan dengan anak-anaknya dalam menyeleksi hiburan yang dinikmatinya.

Yudha Wirawanda, MA selaku ketua tim pengabdian kepada masyarakat ini menjelaskan bahwa kegiatan ini digelar untuk dapat menjembatani gab antara generasi orang tua dan anak yang lahir di era berbeda. “Kegiatan ini untuk menjembatani gab antara generasi orang tua dan generasi anak-anak, sebab generasi anak-anak sekarang lahir di era komputer, di era video game. Berbeda dengan orang tua yang harus beradaptasi dengan video game,” ungkapnya usai sosialisasi.

Dia juga berharap melalui literasi ini nantinya para orang tua dapat memahami isi konten dari video game, bahkan dapat menggunakan dan mengaplikasikan media yang digunakan pula. “Diharapkan orang tua mampu memahami konten-konten video game dan cara untuk mempergunakan dan mengaplikasikan konsol-konsol dan gadget-gadget agar bisa mengontrol perilaku anak-anak mereka,” tambahnya.

Selain berupa materi sosialisasi, kegiatan literasi tersebut juga diisi dengan workshop penggunaan parental control yang ada di aplikasi android. Dalam workshop tersebut setiap warga diminta untuk mengeluarkan android mereka yang digunakan untuk melakukan praktik. Sistem parental control itu sendiri berfungsi sebagai alat filter gadget yang digunakan anak-anak mereka untuk membatasi aplikasi atau tontonan yang dapat mereka akses sesuai dengan umur anak-anak mereka.

Ibu Hesti selaku ketua Rt 01/13 Pucang Sawit mengatakan setelah kegiatan ini nantinya dia akan berusaha untuk memberikan sosialisasi itu juga kepada ibu-ibu PKK lainnya sebab ibu lah yang memiliki tanggung jawab moral dalam mendidik anaknya. “Pengaruh dari video game ini insyaallah kami akan memberikan sosialisasi juga terutama kepada ibu-ibu di PKK karena yang bersinggungan langsung dengan anak-anak adalah ibu-ibu,” ucapnya. (Khairul)