Muhammadiyah Australia College Sebagai Dakwah Internasional, Sekaligus Peluang Magang Internasional

ums.ac.id, SOLO – Kepala Sekolah Muhammadiyah Australia College (MAC) melakukan kunjungan silaturahmi ke Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan perkenalan mengenai MAC kepada Kepala Sekolah atau guru di Sekolah Muhammadiyah. Pertemuan tersebut berlangsung di Ruang Sidang BPH Lt. 6 Gedung Induk Siti Walidah pada Rabu (3/1).

Wakil Rektor V UMS Prof. Supriyono , S.T., M.T., Ph.D., menyambut hangat kedatangan Kepala Sekolah MAC Roszana Ramli ke UMS dan menyampaikan salam selamat datang ke UMS.

Keberadaan MAC menurutnya merupakan salah satu Internasionalisasi dakwah yang dilakukan oleh Muhammadiyah.

“Jadi ini adalah bagian dari dakwah Muhammadiyah di mana salah satu hal pokok Muhammadiyah saat ini adalah Go International,” ungkap Supriyono.

Sementara itu, Supriyono memperkenalkan kepada Kepala Sekolah MAC bahwa UMS didirikan berdasarkan basis pendidikan (teacher training education) di mana sebelumnya UMS adalah merupakan Institut Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Harapannya, melalui pertemuan ini dapat menjadi wadah untuk berbagi pengalaman bagaimana pengelolaan sekolah di Solo dan sistem kurikulum yang dijalankan MAC.

“Dan tentunya dari pihak universitas, barangkali mudah-mudahan dalam rangka internasionalisasi UMS juga kita ingin mengirimkan mahasiswa untuk magang,” harap Wakil Rektor V UMS itu.

Sebelumnya, UMS biasa mengirimkan mahasiswa untuk magang ke luar negeri tetapi terbatas hanya pada negara ASEAN yaitu untuk mengajar di Malaysia.

BPH MAC Ahmad Dahlan Rais, M.Hum., dalam pertemuan tersebut mengatakan bahwa kehadiran sekolah berbasis Islam di Australia sangat dinanti-nantikan oleh Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di sana.

“Sudah berpuluh tahun Pimpinan Pusat Muhammadiyah ke Australia selalu diminta dan didesak untuk mendirikan sekolah di sana,” ujar Dahlan Rais.

Dahlan Rais juga menambahkan, di sisi lain sebagai salah satu program internasionalisasi, Muhammadiyah diminta untuk mendirikan sekolah seperti di Tanah Air yaitu diajarkan sholat, mengaji. Selain itu, permintaan WNI di sana menginginkan sebuah sekolah yang tetap memperkenalkan budaya Indonesia.

Roszana Ramli Kepala Sekolah MAC menyampaikan, bahwa kedatangannya adalah sebagai silaturahmi sekaligus untuk mendiskusikan beberapa hal termasuk program dan kurikulum yang dilaksanakan di MAC.

“Jadi dalam hal kemungkinan untuk mahasiswa UMS melakukan magang di MAC bukan lah hal yang tidak mungkin. Insya Allah itu adalah hal yang dapat kita perjuangkan, tetapi karena di Australia memiliki beberapa persyaratan yang harus dilaksanakan, maka kita perlu diskusi lebih lanjut,” tutur Roszana Ramli.

Hingga saat ini, MAC sudah memiliki siswa sebanyak 162 siswa yang terdiri dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Pertama pada grade 8. (Maysali/Humas)