You are currently viewing Lanjutkan Estafet Kepengurusan Organisasi, UMS Lantik 960 Pengurus Ormawa

Lanjutkan Estafet Kepengurusan Organisasi, UMS Lantik 960 Pengurus Ormawa

  • Post author:
  • Post category:Berita

ums.ac.id, SOLO – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melantik para pengurus Organisasi Kemahasiswaan yang terbagi dalam Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat Universitas (UKM-U).

Kabag Minat & Bakat dan Beasiswa Biro Kemahasiswaan UMS, Drs. Suyatmin, M.Si., menyampaikan laporan hasil reorganisasi pengurus Ormawa tahun 2023 untuk Ormawa tahun 2024.Pada tahun 2024 ini terdapat sejumlah 28 UKM-U dengan pengurus sebanyak 960 mahasiswa.

“Langkah awal calon pengurus baru tahun 2024 untuk meneruskan estafet kepengurusan organisasi yang baru. Selain pelaksanaan reorganisasi untuk pengurus ormawa dan UKM-U, kami juga melakukan restrukturisasi beberapa pengurus untuk UKM-U dan dengan memberikan penyegaran bagi ormawa pada aktivitas pendampingan program,” terang Suyatmin.

Wakil Rektor III UMS Bidang Kemahasiswaan, Alumni & Pengkaderan, Ihwan Susila, S.E., M.Si., Ph.D., kemudian melantik 960 mahasiswa itu sebagai pengurus dari 28 UKM-U.

BACA JUGA: Program Internasional UMS: Dorong Siswa SMK Muhammadiyah Lampung Mahir Berbahasa Arab & Inggris

Dalam kesempatan tersebut, Ihwan Susila memberikan sambutan untuk memberikan semangat serta pesan kepada para pengurus baru itu.

“Saya yakin ada kesenangan di dalam berorganisasi. Tapi organisasi itu tidak hanya untuk bersenang-senang, tidak hanya untuk mengembangkan ilmu minat-bakat. Tapi kesenangan itu harusnya juga dibagikan kepada orang lain. Artinya di dalam kesenangan berorganisasi mari kita juga berupaya agar organisasi adalah tempat dan ruang untuk berbagi,” tutur Ihwan Susila.

Dia berpesan agar kesenangan yang didapatkannya ketika berorganisasi itu untuk dapat dibagikan kepada semua orang tanpa terkecuali.

“UKM juga di dalamnya pasti ada kebanggan. Saya lihat semua punya bendera, semua punya pimpinan umum, semua punya kebanggaan atas organisasi,” lanjutnya.

Bentuk kebanggaan itu kemudian untuk melanjutkan visi-misi yang dijunjung organisasi, dan perlu disebarluaskan.

“Oleh karena itu, kebanggaan itu tidak cukup untuk diri kita. Mari kita sebar luaskan kebanggaan ini untuk menorehkan prestasi sebanyak mungkin,” ujar Ihwan.

Dia melanjutkan, karena di dalam berorganisasi itu ada kebanggaan untuk diri sendiri, UKM, orang tua, dan kampus, maka terus lah untuk bangga menjadi pengurus UKM.

Wakil Rektor III UMS itu juga mengingatkan bahwa menjadi pengurus juga membutuhkan responsibility, karena harus mengurus orang lain, masyarakat, UKM, dan regenerasi harus terus berlangsung. (Maysali/Humas)