You are currently viewing Rancang Jembatan Terbaik: UMS Sabet Juara 1 Kompetisi Rancang Jembatan Balsa

Rancang Jembatan Terbaik: UMS Sabet Juara 1 Kompetisi Rancang Jembatan Balsa

  • Post author:
  • Post category:Berita

Berhasil meraih berbagai prestasi dalam kurun waktu satu bulan, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dapat berbangga dimana salah satunya adalah prestasi ditingkat nasional yakni dalam kompetisi Rancang Jembatan Balsa. Kompetisi tersebut diadakan di Politeknik Negeri Semarang (Polines) selama 2 hari, Jumat-Sabtu (9-10/3/2018). Dalam kompetisi ini, Tim CUBE Teknik Sipil UMS berhasil menyabet juara 1 tingkat nasional.

Tercatat ada sekitar 90 tim yang menjadi pesaing Tim CUBE Teknik Sipil UMS dalam kompetisi ini. Beberapa diantaranya merupakan universitas yang cukupu besar, diantaranya Universitas Indonesia (UI), Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Sebelas Maret (UNS), dan lain sebagainya.

Bima Nugraha, salah satu anggota Tim CUBE Teknik Sipil UMS yang mengikuti kompetisi tersebut menjelaskan bahwa dalam kompetisi ini mereka dituntut untuk mendesain sebuah jembatan yang mampu menopang beban yang lebih berat.

“Kita mendesain sebuah jembatan, dimana berat jembatan itu sendiri dibatasi. Sedangkan jembatan itu harus mampu berapa kilogram dari beban yang diberikan,” jelasnya.

Dalam kompetisi ini, penilaian dari juri lebih mengedepankan efisiensi dari rancangan jembatan yang dibuat. Keunggulan dari Tim CUBE sendiri adalah dari segi berat jembatan yang hanya 28 gram, sedangkan dari tim lain lebih dari 30 gram.

Dengan berat yang cukup ringan tersebut, rancangan jembatan yang dibuat oleh tim dari UMS mampu menopang beban seberat 45 kg. Selain itu, jembatan yang dirancang dengan bentuk segitiga ini juga memiliki panjang sekitar 32 cm dengan tinggi 12 cm.

Bima juga mengungkapkan bahwa sebelum berangkat menuju kompetisi itu, tim nya juga telah melakukan uji coba terhadap rancangan yang akan dilombakan tersebut. “Untuk persiapan kita melakukan trial juga. Kita membuat jembatan di universitas kita sendiri kemudian kita uji juga dengan ketentuan yang sudah ditentukan Polines-nya,” ungkapnya.

Selain itu, Dia juga mengaku bahwasannya pada saat uji coba tersebut, rancangan jembatan Balsa ini belum mampu menopang beban sebesar 45 kg. Namun tidak terhenti disitu perbaikan dan penyempurnaan rancangan terus dikerjakan hingga menuai hasil positif saat perlombaan, dia bersyukur desain tim nya berhasil menopang beban tersebut. (Khairul/Ahmad)