You are currently viewing Kembangkan Desa Binaan, Lazismu UMS Bersama Warga Ngablak Panen Raya Jagung

Kembangkan Desa Binaan, Lazismu UMS Bersama Warga Ngablak Panen Raya Jagung

  • Post author:
  • Post category:Berita

Lazismu Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) bersama kelompok tani Desa Ngablak, Jenar, Sragen melakukan panen raya jagung jenis P21, Senin (11/3/2019) lalu. Panen kali ini adalah panen yang keenam kalinya.

Kegiatan tersebut adalah salah satu realisasi dari program Ben Kuat Lazismu UMS. Program ini bertujuan untuk memberikan modal usaha, membangkitkan pertanian warga, melatih warga berwirausaha, hingga membina sebuah desa.

Perwakilan Lazismu UMS, Drs. Sujalwo, M.Kom berharap warga nantinya dapat mengembangkan jagung dari bahan mentah menjadi bahan jadi. Selain itu dia juga berharap warga disana nantinya dapat menjadi juragan.

“Kalau bisa kami ingin warga dapat mengembangkan jagung itu menjadi bahan makanan yang bisa di jual seperti marning. Jadi ke depan warga tidak hanya menjadi buruh saja, namun bisa jadi juragan,” ungkapnya.

Pembinaan Desa Ngablak sendiri telah dilakukan selama 3 tahun oleh Lazismu UMS. Bentuk pembinaan desa tersebut mendorong warga disana untuk mandiri dalam berwirausaha melalui pertanian. Di awal pembinaan warga disana, Lazismu UMS memberikan modal setiap warga untuk menanam benih sebesar 1,2 juta. Dari modal tersebut, penghasilan yang mereka dapat mencapai 4 juta sekali panen. Disamping itu, pemanenan jagung di Desa Ngablak dapat dilakukan sebanyak 2 kali.

Warga Ngablak yang dibina dalam program ini baru terdiri dari 2 kelompok tani. Masing-masing kelompok tani berisikan 6 orang. Setiap orang di kelompok tani tersebut memiliki jatah tanah 0,5 hektar. Sehingga tanah yangumereka tanami jagung seluas 6 hektar. Meski begitu, Lazismu UMS juga memberikan peluang untuk menambah kelompok tani tersebut melalui pengajuan apabila program ini dirasa dapat membantu perekonomian masyarakat.

Ketua kelompok tani, Widono mengatakan bahwa program tersebut bermanfaat untuk warga Ngablak. Selain itu, hasil dari panen jagung ini dapat mencukupi kehidupan sehari-hari.

“Alhamdulillah bermanfaat dan bisa dikembangkan oleh masyarakat Desa Ngablak sini. Hasilnya juga baik dan dapat digunakan untuk mencukupi kehidupan sehari-hari,” ucapnya.

Pembinaan warga di desa tersebut tidak hanya sampai disitu saja. Lazismu UMS juga berencana untuk memberikan alat pemipil jagung. Alat itu nantinya akan dihibahkan untuk Masjid Baiturrahman yang berdiri di desa tersebut, kemudian dimanfaatkan oleh warga untuk mengembangkan hasil panennya menjadi produk olahan yang siap di jual. (Khairul)