You are currently viewing Tingkatkan Kesadaran Pendidikan Anak: UMS Gelar Konferensi Internasional Pendidikan Ramah Anak

Tingkatkan Kesadaran Pendidikan Anak: UMS Gelar Konferensi Internasional Pendidikan Ramah Anak

  • Post author:
  • Post category:Berita

Pendidikan ramah anak di Indonesia sangat penting untuk diperhatikan, sebab anak adalah generasi penerus bangsa yang harus diberikan pendidikan yang layak. Hal ini yang mendorong Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dalam menyelenggarakan The 2nd International Conference on Child-Friendly Education & Launching of Global CRC Online Network Platform, Sabtu – Minggu (21-22/04/2018).

Mauly Halwat Hikmat, Ph.D selaku Ketua panitia dalam konferensi internasional tersebut menerangkan bahwa ini merupakan konferensi internasional ke-2 yang diselenggarakan UMS mengenai hak anak. Namun perbedaannya untuk prodi yang ikut mendukung acara ini jauh lebih banyak.

“Ini merupakan konferensi internasional yang ke-2 tentang hak anak, yang kaitannya dengan pendidikan ramah anak yang diselenggarakan oleh UMS. Tapi perbedaannya kalau tahun kemarin itu pendukungnya hanya FKIP dan PGSD. Kali ini kita didukung oleh 5 prodi di UMS, yaitu Bahasa Inggris, PGSD, PAUD, Magister Hukum, dan Psikologi,” terangnya.

Konferensi yang diselenggarakan di Auditorium Moh. Djazman ini juga di dukung oleh Lund University dari Swedia, Sida dari Swedia, dan Aminef Fullbright Scholar dari Amerika. Peserta konferensi ini berjumlah 415 orang yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, bahkan ada 7 orang dari Malaysia. Tidak hanya pesertanya saja yang beragam, namun keynote speaker pada konferensi ini juga beragam, di antaranya Johan Hultquist dari Kedutaan Besar Sweedia, Bodil Rasmusson, Ph.D dari Lund University, Prof. Michael Thompson dari Leeds University Inggris, Ari Yeppi Kusumawati, M.Si dari BAPPEDA Surakarta, dan Prof. Dr. Endang Fauziati dari UMS.

Halwat juga menjelaskan bahwa fokus yang dibahas dalam konferensi ini berkaitan erat dengan hak anak dan implementasinya yang dikaitkan dengan berbagai disiplin ilmu. “Yang dibahas kaitannya tentang hak anak dan implementasinya dari berbagai perspektif. Jadi ini interdisiplin. Meskipun temanya pada pendidikan, tapi dari sub temanya itu ada yang dari psikologi, teknik, IT, kesehatan juga, jadi berbagai lintas disiplin,” jelasnya.

Selain itu, disebutkan pula bahwa konferensi ini juga menjadi Launching of Global CRC Online Network Platform. Halwat menerangkan bahwa global network ini merupakan komunitas yang dibentuk berdasarkan jaringan negara yang pernah dilatih oleh Lund University.

“Jadi selain konferensi ini sekaligus juga ada launching global network, jadi di Indonesia itu ada jaringan alumni yang dulu di latih oleh Lund University. Setiap tahun ada 10 negara yang di latih Lund secara bergiliran. Selanjutnya jaringan di Indonesia membentuk komunitas dan membuat global network bersama-sama dengan negara-negara lain yang dulu juga di latih di Lund,” terangnya.

Dia juga berharap dengan adanya konferensi ini dapat menjadi diseminasi pengetahuan akan sekolah ramah anak. “diharapkan ini menjadi diseminasi bagi pengetahuan tentang anak untuk lebih lagi, jadi merambat dulu sekolah ramah anak hanya sekian mudah-mudahan makin sadar akan implementasi hak anak,” harapnya. (Khairul)