Surakarta, 9 Mei 2017 – MPQ (Mahasiswa Pencinta Al-qur’an) UMS mengadakan seminar dengan tema Membumikan Cahaya Al-Quran dengan Cinta Guna Membangun Qurani yang Mulia. Acara ini turut mengundang Ustadz Rudi Hartanto, Muzammil Hasballah dan Syakir Daulay, dimoderatori oleh Ustadz Muhammad Ridwanullah, Dosen Tahfidzul Quran FAI UMS.
“Seminar ini bertujuan untuk membangun kembali generasi Al-Quran di kalangan mahasiswa UMS yang berlandaskan nilai keislaman. Karena jika dilihat, sekarang ini banyak sekali mahasiswa UMS yang masih belum bisa membaca Al-Quran”, tutur Fadhilah, panitia seminar sekaligus anggota MPQ UMS.
“Seminar ini bertujuan untuk membangun kembali generasi Al-Quran di kalangan mahasiswa UMS yang berlandaskan nilai keislaman. Karena jika dilihat, sekarang ini banyak sekali mahasiswa UMS yang masih belum bisa membaca Al-Quran”, tutur Fadhilah, panitia seminar sekaligus anggota MPQ UMS.
Acara ini diisi materi dan sharing dari Ustadz Rudi selaku pendiri jaringan Rumah Quran haramain, mengenai keutamaan menghafal Al-Quran. Selanjutnya Muzammil, alumnus Arsitektur ITB sekaligus penghafal Al-Quran, menyampaikan motivasi dan tipsnya menjadi penghafal Al-Quran. Sedangkan Syakir, penghafal Al-Quran yang juga pemain film ini menuturkan prosesnya menjadi seorang penghafal Al-Quran.
Seminar Al-Quran kali ini, merupakan acara pertama kali yang ada di kampus UMS dengan peserta seminar 300 orang, baik mahasiswa UMS, mahasiswa non-UMS dan juga kalangan masyarakat luar.
“Alhamdulillah, dapat ilmu yang bermanfaat banget. Tidak hanya di dunia, namun juga di akhirat. Tidak sia-sia ikutan seminar ini. Untuk kedepannya, saya niatkan untuk menerapkan apa yang saya dapat ini agar bisa meningkatkan skill dan menambah motivasi menghafal Al-Quran.”, ujar Hasna, peserta seminar.
Selain diisi oleh materi dan sharing, peserta juga diajak mempraktekkan hafalan Quran surat Al-Asr metode gerakan tangan oleh Ustadz Rudi saat acara talkshow, yang diadakan di Auditorium M. Djazman Kampus I UMS.
“Program tahfidz itu menyenangkan dan tidak mudah bosan dalam menghafal Al-Quran dengan metode gerakan tangan khusus juz 30. Dalam pendirian Rumah Quran pun juga mengajak masyarakat untuk mencintai Al-Quran. Dengan sasaran adalah orang-orang di luar pesantren (masyarakat umum). Selain itu, ada program sekolah Al-Quran bagi ibu hamil, agar janinnya terbiasa mendengar bacaan ayat Al-Quran dan akan memudahkan bayinya kelak menjadi penghafal Al-Quran.”, tutur Ustadz Rudi.
Peserta seminar begitu antusias dalam mengikuti acara tersebut. “Kami harapkan, peserta tidak hanya semangat saat di dalam gedung saja, melainkan arus semangat itu terbawa hingga keluar gedung nantinya dan diniatkan untuk belajar Al-Quran dan memberikan efek baik kedepannya”, imbuh Fadhilah (Nita Sari)
