You are currently viewing Mahasiswa UMS Raih Juara II Essay Internasional dalam Bidang Kesehatan

Mahasiswa UMS Raih Juara II Essay Internasional dalam Bidang Kesehatan

  • Post author:
  • Post category:Berita

Tim mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berhasil merebut juara II pada kompetisi International Essay Writing Competition and Webinar, dengan tema, “The Role of Student in Facing Work and Inovation during The Pandemic Period”, yang diselenggarakan oleh Politeknik Indonusa Surakarta.

Tim yang terdiri dari Egidia Tiffany, Alfrisa Renuat, dan Muhammad Arkan Muhadzib, merupakan gabungan dari jurusan Keperawatan dan Ilmu Komunikasi.

Tema kesehatan menjadi tema yang mereka pilih dengan judul, “Embracing Stress and Managing Time: Keys to More Productive Student Life during The Covid-19 Pandemic”.

Egidia Tiffany selaku ketua tim menjelaskan, dalam proses persiapan kompetisi tersebut, Tiffany dan tim menentukan judul, isi pembahasan serta solusi.

“Selain mengetahui kondisi lingkungan, juga bagaimana kita menyelesaikan persoalan issu yang mereka angkat,” terang Fany, kemarin.

Untuk dapat meraih kejuaraan itu, lanjutnya, tentu tidak mudah, mengingat pandemi Covid-19 belum usai, mereka hanya dapat mempersiapkan lomba dengan mengandalkan media sosial.

“Harus menyamakan presepsi untuk ke depan seperti apa dalam mengikuti lomba essay internasional ini,” ujar ketua Tim tersebut.

Lomba yang diselenggarakan oleh Politeknik Indonusa Surakarta ini berlangsung secara online. Pada tahap pertama, peserta mengirim karya mereka kepada panitia lalu akan dilakukan penjurian. Sebanyak 16 tim berhasil lolos ke tahap selanjutnya yaitu presentasi naskah.

Dengan berbagai tantangan mengikuti lomba karena terpisah jarak, namun tidak mengurangi semangat untuk terus berkarya di masa pandemi. “Semua dilakukan secara online, mulai dari diskusi maupun segala persiapan presentasi,” ungkap mahasiswi keperawatan itu.

Tiffany dan Tim berhasil menduduki peringkat ke II dengan tema kesehatan dan berhasil mendapatkan uang pembinaan, medali, dan e-sertifikat.

Fany menyampaikan tips yang dilakukan dalam memperoleh kejuaraan tersebut. Semangat dalam belajar dan mencoba berbagai perlombaan. Kemudian diniatkan dengan sungguh sungguh dan apabila perlombaan itu dilakukan secara berkelompok kucinya hanya komunikasi dan koordinasi.

Pandemi bukan halangan untuk terus berprestasi, begitu slogan tim ini. “Setelah memperoleh kejuaraan tersebut, tim fany menyiapkan strategi selanjutnya untuk memborong kejuaraan pada kompetisi-kompetisi selanjutnya, sudah ada beberapa event yang jadi referensi dalam meraih prestasi,” katanya.

Prestasi itu ibarat amanah dan anugerah yang diberikan Allah untuk hambanya, bagi Fany dengan berproduktif bisa mengembangkan minat bakat dan mengembangan potensi dalam diri. Dengan adanya kegiatan tersebut lebih bermanfaat bagi lingkungan.

Sebagai mahasiswa tidak hanya kuliah saja, tetapi harus bisa bermanfaat bagi orang lain. Bisa dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya mengikuti event, mengikuti lomba, dan lain sebagainya. “Dalam berprestasi itu tidak harus lomba, namun berbagai macam, yang penting mengikuti kegiatan itu dengan ikhlas,” papar Fany yang juga tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Berprestasi UMS.

Dengan menjadi produktif, selain melawan keterbatasan kita, juga ikut berperan dalam memajukan bangsa ini. Kita turut berkontribusi dalam perkambangan dan kemajuan bangsa dengan berbagai disiplin ilmu masing-masing. (Fika/Humas)