ums.ac.id, SOLO – Delegasi pimpinan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melakukan kunjungan ke University Technology Petronas (UTP) Malaysia dan Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) selama empat hari yaitu 10-13 Juli.
Kunjungan yang dipimpin langsung oleh Rektor UMS Prof., Dr., Sofyan Anif, M.Si tersebut bertujuan untuk meningkatkan kerjasama internasional di bidang Riset dan Pengajaran Internasional. Hal tersebut merupakan langkah UMS untuk menjadi World Class University, tahun 2029.
Seperti yang disampaikan oleh Kepala Biro Kerjasama dan Urusan Internasional (BKUI) Andy Dwi Bayu Bawono, S.E., M.Si., Ph.D., bahwa kerja sama antara UMS dan UTP adalah untuk menata kembali dan memperbaiki iklim riset di UMS.
“Ada beberapa hal yang pertama adalah kita membahas berkaitan dengan kolaborasi riset, kemudian bagaimana kita akan memperbaiki mekanisme riset yang ada di UMS dengan menggunakan model action lab,” jelas Andy Bawono, Jumat (14/7).
Kunjungan tersebut juga untuk memperkuat konsep kolaborasi riset yang sudah sering dilakukan antara UMS dan UTP. Adapun kerja sama yang dijalankan juga termasuk dalam hal pendanaan riset dan kolaborasi antar perguruan tinggi. Program visiting lecturer, student exchange, dan joint supervisor juga menjadi salah satu bentuk kerja sama yang dilakukan.
Selain kerja sama dalam hal riset, Pimpinan Fakultas Teknik UMS yang turut serta berkunjung, menjalin kerja sama untuk Program Double Degree dengan UTP.
“Teknik UMS akan mendirikan S1 Program Perminyakan, bekerja sama dengan UTP. Mahasiswanya berkesempatan kuliah di sini satu tahun, kemudian di bawa ke sana dua tahun, kembali lagi satu tahun,” terang Wakil Rektor V Prof., Supriyono , S.T., M.T., Ph.D.
Skema tersebut tetap 2+2 tetapi berbeda dengan yang biasanya telah dilakukan. Mahasiswa juga akan mendapatkan dua ijazah dari UMS dan UTP.
Setelah melakukan kunjungan ke UTP, delegasi UMS meneruskan kunjungannya ke UTHM untuk melakukan perpanjangan kontrak kerja sama. Kerja sama tersebut telah terjalin selama tiga periode.
Isu-isu strategis yang dibahas dalam kunjungan tersebut diharapakan akan meningkatkan mutu riset dan publikasi di area riset unggulan. (Maysali/Humas)
