You are currently viewing Peneliti UMS: Generator Magnet Solusi Tenaga Listrik Alternatif

Peneliti UMS: Generator Magnet Solusi Tenaga Listrik Alternatif

  • Post author:
  • Post category:Berita

Hampir setiap peralatan yang digunakan untuk memudahkan kehidupan harian manusia menggunakan listrik, seperti mesin cuci, AC, maupun TV. Selain itu, di era digital native saat ini, dimana orang-orang merupakan generasi yang lahir di masa ketika perkembangan teknologi digital berlangsung, sehingga kebutuhan akan perangkat elektronik, seperti telepon genggam, atau pun laptop menjadi kebutuhan primer yang tidak dapat lepas dari keseharian mereka. Oleh karena itu, ketergantungan pada listrik untuk tetap dapat memenuhi kebutuhan mereka tak dapat dihindari. Padahal terkadang setiap orang bisa mempunyai perangkat elektronik lebih dari satu. Tanpa mereka sadari, kebutuhan mereka terhadap listrik yang masih menggunakan batu bara dan minyak bumi tersebut adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dan terbatas jumlahnya.

Oleh karenanya, berbagai ilmuan berusaha untuk mencari energi alternatif yang dapat menggantikan sumber energi yang dibutuhkan di kehidupan masyarakat modern ini, tak terkecuali Hasyim Asy’ari, S.T., M.T, seorang dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta yang mengajar di Fakultas Teknik Elektro. Bersama Ir. Abdul Basith, MT dan Ratnanto Fitriadi, ST., MT., Bapak Hasyim mengembangkan energi yang tak bisa habis dan dapat terus diperbaharui.

Berawal dari penelitian tentang generator magnet permanen pembangkit listrik tenaga angin di tahun 2011, generator tersebut kemudian diuji di sebuah tempat berkecepatan angin cukup tinggi, seperti di Selo, Jawa Tengah, sehingga putaran dari generator dapat menghasilkan energi listrik. Namun, dalam penelitian tersebut beliau menemukan bahwa kecepatan angin kurang stabil sehingga penelitian tersebut terus beliau kembangkan pada akhirnya di tahun 2015 beliau melihat peluang bahwa tenaga angin dapat digantikan dengan putaran yang dihasilkan oleh kayuhan sepeda. Kemudian, Bapak Hasyim mengemas generator magnet permanen tersebut dengan dikombinasikan dengan sepeda statis yang hasilnya setelah dikayuh berupa listrik.

”Putaran dari sepeda dengan digabungkan dengan generator magnet permanen dapat menghasilkan listrik. Jadi hasilnya tersebut dialirkan dan disimpan di baterai yang telah disediakan. Selain itu, kami memilih sepeda karena selain dapat menghasilkan energi, mengayuh sepeda juga dapat menyehatkan,” jelas Bapak Hasyim yang dari Januari 2016 hingga April 2016 menjadi konsultan Mekanikal Elektrik untuk Polda Papua Barat dalam merencanakan lampu, AC, penangkal petir, air bersih, air kotor, air hujan, dan lain sebagainya.

”Harapannya, penelitian saya dapat diaplikasikan. Saat ini saya sudah melakukan percobaan di rumah saya sendiri. Jadi, saya gabungkan generator magnet permanen sepeda statis, panel surya (energi yang dihasilkan oleh sinar matahari) dengan PLN (sejak Desember 2012). Untuk saat ini fokus mengkombinasikan energi listrik dari sel surya, generator magnet permanen pada sepeda statis dan PLN. Sistem saya buat sehingga energi yang terpakai pertama adalah energi dari generator dan panel surya. Jadi, energi yang dihasilkan oleh sepeda statis dengan panel surya akan tersimpan di aki untuk kebutuhan listrik harian. Apabila tenaga yang disimpan di aki kurang, secara otomatis PLN akan menyuplai kekurangan tenaga listrik tersebut. Namun bila listrik yang dihasilkan lebih dari daya yang dibutuhkan, listrik tersebut akan disimpan di aki yang telah disediakan. Hal ini juga sangat berguna saat terjadi pemadaman listrik. Jadi selain sehat dengan menggowes sepeda, hemat juga dalam pembayaran tagihan listrik,” ungkap Bapak Hasyim yang melakukan penelitian tentang sepeda statis dan generator magnet permanen dengan dibiayai oleh Hibah Bersaing DIKTI. (Lidya)