You are currently viewing Inovasi Mahasiswa UMS mengolah Daun Pepaya dan Putri malu menjadi Insektisida Nabati

Inovasi Mahasiswa UMS mengolah Daun Pepaya dan Putri malu menjadi Insektisida Nabati

  • Post author:
  • Post category:Berita

Lima Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta mengolah daun daun pepaya dan putri malu menjadi insektisida nabati sebagai upaya penangan ketahanan pangan yang ramah lingkungan dalam program Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K).

INPAYALU ( Insektisida Nabati Daun Pepaya dan Daun Putri Malu) adalah hasil dari kreatifitas mahasiswa UMS yang berdasarakan keresahan mengenai penggunaan Insektisida Sintetis dalam jangka lama akan berefek berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan selain itu juga TIM PKM K ini mempunyai tujuan mencegah hama kutu beras dengan bahan organik yang terdapat di lingkungan sekitar.

TIM PKM-K ini beraggotakan Eka Siwi Rendang Oktavia (Pendidikan Biologi), Fena Mulyana (Pendidikan Biologi), M. Galih Wicaksono (Pendidikan Biologi), Khansa Nindya Rafika (Farmasi), M.Sofyan Habibburrohman (Teknik kimia) dan di bimbing oleh Endang Setyaningsih, S.Si., M.Si (Dosen Pendidikan Biologi).

Dosen Pembimbing dalam PKM-K Endang Setyaningsih, S.Si., M.Si menyampaikan dengan adanya PKM-K ini dapat membantu petani ibu rumah tangga dan pedagang dalam menghindari ancaman kutu beras.

M.Sofyan Habibburrohman, salah satu anggota tim berharap dengan dengan adanya INPAYALU dapat meningkatkan kepedulian masyarakat dalam melestarikan tanaman pembasmi hama/kutu dan menurunkan tingkat populasi kutu yang berada dalam beras,
“Saya berharap agar masyarakat semakin peduli dengan tanaman herbal yang memiliki efek untuk mengurangi hama dengan menggunakan IPAYALU,” ujar Habibburrohman.

IPAYALU mempunyai zat Pappain, Flavonoid, dan tannin yang didapat dari extrak daun pepaya (Carica Papaya) di tambahkan dengan ektrak daun Putri Malu (Metanolik Mimosa Pudica Linn) mengandung senyawa alkaloid, saponin, flavonoid, tanin, fenolik yang mempunyai efek untuk mencegah dan mengusir kutu beras yang meresahkan.

Kepala Biro Kemahasiswaan UMS Ir. Ahmad Kholid Alghofari. ST, MT, IPM menyampaikan hasil luaran PKM-K dapat menjadi Produk Kreatifitas yang bermanfaat secara luas dan memiliki nilai ekonomi.

Pengembangan produk INPAYALU memiliki pasar yang luas dengan tidak adanya produk serupa dan penggunaan yang simpel dengan pengemasan produk seperti kantong teh celup yang dapat digunakan selama 1 bulan lebih. (Brondy/Humas)