ums.ac.id, SURAKARTA – Kesadaran Pancasila dikalangan mahasiswa sudah mulai berkurang. Pancasila yang seharusnya menjadi bagian dari pendidikan karakter mahasiswa tetapi dianggap tidak terlalu penting oleh banyak perguruan tinggi yang menjadi salah satu penyebab berkurangnya kesadaran mahasiswa akan pentingnya Pancasila.
Menindaklanjuti permasalahan yang terjadi saat ini, Pusat Studi Budaya dan Perubahan Sosial (PSBPS) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Festival Nasional #PancasilaLahirBatin dengan mengangkat tema “Aktualisasi Kemerdekaan Indonesia melalui Pancasila sebagai Laku”.
Koordinator Riset dan Publikasi dan Pegiat PSBPS, Dr. Mohammad Thoyibi, M.S., mengungkapkan bahwa sebelum menyelenggarakan kegiatan tersebut, tim PSBPS telah melakukan riset terhadap perguruan tinggi di Indonesia menemukan fakta bahwa banyak Program Studi yang menganggap bahwa Mata Kuliah (Matkul) Pancasila tidak begitu penting dan menjadi mata kuliah kelas dua.
“Mata kuliah Pancasila sering dikorbankan sebagai matkul yang bisa dikonversi dari program MSIB, padahal mahasiswa melakukan kegiatan diluar itu tapi seolah-olah sudah lulus matkul Pancasila, dan itu cukup memprihatinkan,” tutur Thoyibi saat ditemui pada Rabu, (14/8).
Thoyibi juga menjelaskan bahwa Festival Nasional yang diselenggarakan merupakan salah satu bagian dari tiga rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh PSBPS UMS dengan tujuan untuk menjangkah dan menunjukkan kepada mahasiswa bahwa Pancasila tidak hanya sebagai slogan atau hafalan saja melainkan lebih dari itu.
“Dengan mengadakan kompetisi ini harapannya dapat menjangkau audiens lebih luas khususnya para mahasiswa di seluruh Indonesia. Pada saat ini tercatat ada sekitar 800 peserta dari seluruh Indonesia yang ikut berpartisipasi,” lanjut Thoyibi.
Terdapat lima kategori lomba dalam Festival Nasional tersebut. Diantaranya adalah Video Vlog, Poster, Puisi, Fotografi, dan Lukisan.
Selain kompetisi juga terdapat kegiatan pameran yang dilaksanakan di Gedung Induk Siti Walidah UMS selama empat hari mulai dari tanggal 14-17 Agustus. Pameran tersebut menampilkan 79 hasil karya peserta lomba yang telah melalui proses kurasi.
“Kita menampilkan 79 karya dalam rangka memperingati HUT RI yang ke 79,” jelas Thoyibi. (Dewi/Maysali/Humas)
