You are currently viewing Andil Komunikasi UMS dalam Literasi Internasional

Andil Komunikasi UMS dalam Literasi Internasional

  • Post author:
  • Post category:Berita

JAPELIDI adalah komunitas yang sebagian besar terdiri dari akademisi dan pegiat literasi digital. Komunitas tersebut tersebar di 32 perguruan tinggi yang ada di 12 kota di seluruh Indonesia. Dalam rangka menyambut Hari Literasi Internasional yang jatuh pada Jum’at – Sabtu (14-15/9/2018), JAPELIDI menggelar workshop di Universitas Islam Sultan Agung (Unissula).

Salah satu prodi yang mengikuti kegiatan di sana adalah Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Surakarta (Ilkom UMS). Dalam kegiatan tersebut, Ilkom UMS berkontribusi dalam penulisan buku “Literasi Game untuk Remaja & Dewasa”. Buku tersebut ditulis oleh 2 orang dosen Ilkom UMS, yaitu Sidiq Setyawan, M.Ikom dan Yudha Wirawanda, MA.

Yudha yang juga selaku sekretaris prodi Ilkom UMS mengungkapkan bahwa buku tersebut dibuatnya untuk memberikan literasi kepada masyarakat mengenai game.

“Dengan adanya buku ini diharapkan masyarakat nanti dapat lebih memahami persoalan game. Terlebih agar nantinya mereka tahu bahwa game tidak hanya memberi dampak negatif, namun juga dapat memberikan dampak positif,” ungkapnya.

Dia juga menjelaskan bahwa dalam buku karya dosen Ilkom UMS ini dipaparkan secara jelas mengenai dampak game bagi kesehatan maupun mental seseorang. Namun untuk menyeimbangkan pengetahuan di kalangan masyarakat awam, mereka juga memaparkan dampak positif game seperti untuk relaksasi, belajar menyelesaikan masalah, hingga cara bersosialisasi.

Penerbitan buku ini juga bertujuan untuk menyediakan pustaka yang memadai sekaligus aplikatif sehingga bisa diterapkan secara langsung oleh kelompok sasaran yang dituju. Dengan begitu, buku-buku tersebut bisa dimanfaatkan baik untuk akademisi, pegiat maupun kelompok sasaran kegiatan literasi digital, hingga masyarakat secara umum.

Buku-buku yang dibuat dalam rangka Hari Literasi Internasional ini nantinya akan dirilis di Jakarta pada akhir September 2018 mendatang oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.

Novi Kurnia selaku Koordinator JAPELIDI menjelaskan bahwa seluruh buku panduan yang disusun itu berbasis pada 10 kompetensi literasi digital yang dikembangkan JAPELIDI.

“Seluruh buku panduan literasi yang kita terbitkan ini berbasis 10 kompetensi yang dikembangkan JAPELIDI, yaitu kemampuan mengakses secara teknis, menyeleksi, memahami, menganalisis, memverifikasi, mengevaluasi, mendistribusikan, memproduksi, berpartisipasi, dan bekolaborasi,” jelasnya. (Khairul)