You are currently viewing Mahasiswa UMS Garap Perberdayaan Disabilitas di Desa Mlese Gantiwarno

Mahasiswa UMS Garap Perberdayaan Disabilitas di Desa Mlese Gantiwarno

  • Post author:
  • Post category:Berita

Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta (HPM PG FKIP-UMS) menjalankan Program Holistik Pembinaan Dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) 2021 yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berupa perberdayaan masyarakat disabilitas.

PHP2D adalah kegiatan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan atau Lembaga Eksekutif Mahasiswa yang mana merupakan Program Kemdikbud yang memberikan peluang bagi mahasiswa untuk terjun kemasyarakat.

Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa ini dikerjakan oleh Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Geografi Fakultas yang beranggotakan 14 orang, guna meningkatkan kapasitas difabel menuju desa tangguh bencana inklusif di Desa Mlese, Gantiwarno, Kabupaten Klaten, yang baru dilaksakan adalah pelatihan penggunaan website Sipakdedifa kepada komunitas disabilitas yang dilaksanakan pada bulan Agustus hingga Desember.

Ketua tim PHP2D Sepfiana Dari Ningsih melakukan program kerja pertama yaitu pelatihan penggunaan website Sipakdedifa sebagai media pembelajaran bagi disabilitas di desa Mlese. “Baru sebagian dari Program yg kita kerjalan,” papar Septiana, kemarin.

Tujuan diadakan pelatihan penggunaan website Sipakdedifa kepada komunitas disabilitas, lanjut dia, yakni memberikan informasi dan juga ilmu baru kepada disabilitas terkait website khusus disabilitas untuk dapat mengakses informasi terkait bencana, mitigasi bencana, maupun berita lainnya.

“Dengan membuat website Sipakdedifa masyarakat disabilitas dapat mengetahui kemungkinan timbulnya bencana, apa saja yang akan terjadi dan bagaimana cara menanggulanginya sekaligus sebagai referensi bacaan sehari-hari,” ujar ketua tim PHP2D itu.

Masyarakat Desa Mlese, menurutnya, selain terdiri dari individu yang normal secara fisik dan mental, juga terdapat sebagian masyarakat penyandang disabilitas, yang mencapai kurang lebih 144 orang difabel dengan persebaran jenis disabilitas.

Penyandang disabilitas Desa Mlese sebagian telah terlibat aktif dalam kemasyarakatan dan dapat melangsungkan kehidupannya secara mandiri yang ditandai dengan telah terbentuknya komunitas penyandang disabilitas, “Sejahtera”. Namun, seiring perjalanan waktu komunitas ini mengalami penurunan aktivitas kemasyarakatan maupun secara ekonomi.

Luaran yang diharapkan dalam program ini adalah Website komunitas penyandang disabilitas “Sejahtera” Desa Mlese, Pembuatan website bengkel kendaraan bermotor modifikasi roda tiga khusus disabilitas dan pembuatan toko berbasis online, serta terjalinnya kemitraan anatara Prodi Pendidikan Geografi dengan Desa Mlese, Gantiwarno, Kabupaten Klaten.

Dosen pembimbing Siti Azizah Susilawati, S.Si., M.P. mengatakan, bagi mahasiswa tim PHP2D Penddidikan Geografi agar dapat menerapkan dan mengamalkan pelajaran serta pengalaman dalam berkolaborasi dengan teman-teman disabilitas. Banyak hal yang dapat diteladani dari pengalaman hidup sehari-hari, bagaimana mereka membangun ketangguhan dengan segala keterbatasan yang dimilikinya.

“Kami ingin membantu terwujudnya teman-teman disabilitas yang tangguh bencana yang didukung kapasitas ekonomi dan kondisi fisik yang kuat.” tutup Siti Azizah. (Alwy/Humas)