LANGIT7.ID-, Jakarta- – Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sofwan Anis, menekankan pentingnya eksistensi pesantren dalam Muhammadiyah sebagai wadah yang efektif untuk perkaderan persyarikatan.
Dia mengungkapkan, UMS telah berinisiatif mendirikan Pesantren Mahasiswa (Pesma). Di pesantren itu, sebagian mahasiswa UMS mendapatkan pembinaan tambahan di asrama tersebut. Fokus utama pembinaan adalah bidang kebahasaan, keislaman, dan kemuhammadiyahan.
“(Sangat penting juga) mengoptimalkan kader-kader Muhammadiyah yang telah menyelesaikan studi di Timur Tengah sebagai sumber daya manusia pesantren Muhammadiyah,” kata Sofwan dalam Rakornas Lembaga Pengembangan Pesantren (LP2) PP Muhammadiyah di UMS, dikutip Senin (4/8/2023).
Pertumbuhan pesat pesantren di bawah naungan PP Muhammadiyah sangat mengesankan. Saat LP2 didirikan pada Muktamar 2015, jumlah pesantren hanya berjumlah 127. Namun, hingga 2023, jumlah pesantren Muhammadiyah telah melonjak signifikan menjadi 440 pesantren.
Pertumbuhan pesantren ini menjadi ladang tantangan serius bagi LP2, terutama dalam hal kebutuhan akan SDM/ustadz berkualitas sebagai tenaga pendidik di pesantren Muhammadiyah. Oleh karena itu, LP2 berkomitmen untuk merumuskan program-program unggulan yang diharapkan dapat mempercepat dan memperbaiki proses kaderisasi SDM pesantrenMu secara sistematik.
Sementara, Ketua PP Muhammadiyah, Saad Ibrahim, berharap, pesantren Muhammadiyah dapat menjadi tempat yang mampu memberikan pendidikan dan pengajaran ilmu-ilmu agama secara komprehensif.
“Ketika selesai belajar di pesantrenMu, mereka harus dapat beralih dan menguasai ilmu pengetahuan umum tanpa ada kekhawatiran apapun,” ujar Saad Ibrahim.
Mantan Ketua PWM Jawa Timur ini menekankan pentingnya menyelesaikan dimensi nushuh (teks-teks keagamaan) dalam pendidikan pesantren, sehingga anak-anak pesantren dapat dengan lancar memasuki dunia ilmu pengetahuan modern.
Selain itu, Saad Ibrahim juga menyoroti tentang pentingnya figur Kiai dalam pesantrenMu. Ia menegaskan, Kiai di pesantrenMu harus diangkat secara alami dan tidak mengenal masa purna tugas.
“Kiai merupakan simbol keilmuan Islam yang sangat berharga dan harus dilestarikan,” ujar Saad.
Sumber : https://langit7.id/read/32540/1/rektor-ums-pesantren-tempat-kaderisasi-ulama-1693897767