Posisi Indonesia yang terletak di lingkaran merah (ring of fire) menjadikannya rawan akan ancaman bencana alam, khususnya bencana hidrometerologi. Melihat hal tersebut tentu pendidikan mengenai kebencanaan sangat penting dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mengenai bencana. Untuk dapat mencapai hal tersebut, Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP) Pendidikan Geografi menggelar Seminar Nasional Atlantis bertemakan Disaster Education for Common People, Kamis (28/12/2017).
Seminar yang dilaksanakan di Auditorium Moh. Djazman Kampus 1 Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) ini menghadirkan 2 pembicara. Pembicara yang pertama adalah Hj. Endang Maria Astuti, M.H dari Komisi VIII DPR RI. Sedangkan pembicara kedua adalah Budi Santosa, Ketua Presidium Konsorsium Pendidikan Bencana, Koordinator Divisi PRB dan Kesiagaan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC).
Muhammad Eldi Wahyudien selaku Ketua HMP Pendidikan Geografi mengungkapkan bahwa mereka baru pertama kalinya melaksanakan seminar yang bertaraf nasional. Dia juga menjelaskan bahwa pengambilan tema ini berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengenai kebencanaan.
“Tema yang kita angkat ini didapat bedasarkan data dari BNPB yang menjelaskan bahwa data kebencanaan di Indonesia terus meningkat sehingga pendidikan mengenai kebencanaan perlu dilakukan,” ungkapnya.
Dalam seminar yang dihadiri oleh sekitar 130 orang ini, Endang memberikan materi mengenai pendidikan kebencanaan dan upaya penanggulangan bencana. Sedangkan Budi Santosa lebih berfokus kepada pemberian potret dan praktik dalam menanggulangi bencana. Sehingga dari kedua materi tersebut diharapkan para peserta dapat mengetahui bagaimana cara untuk meningkatkan kesadaran akan kebencanaan serta mengetahui gambaran secara umum mengenai bencana alam yang telah terjadi di Indonesia.
Wakil Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Nur Hidayat, M.Pd mengatakan bahwa kegiatan yang dilaksanakan oleh HMP Pendidikan Geografi telah sejalan dengan konsentrasi Prodi Pendidikan Geografi sendiri. “Ini sejalan dengan konsentrasi Pendidikan Geografi, yaitu konsentrasi dari teman-teman Pendidikan Geografi pada mitigasi dan manajemen kebencanaan,” katanya dalam sambutan yang diberikan.
Selain itu, dia juga berharap supaya kedepan Prodi Pendidikan Geografi dapat menjalin kerjasama dengan MDMC terkait kegiatan mitigasi bencana. “Kemudian kami berharap kepada MDMC semoga nantinya kita dapat mewujudkan kerjasama atau networking. Sehingga tidak hanya soal akademis saja yang menjadi bentuk kerjasama, tapi mahasiswa juga bisa mendapatkan kegiatan dan memberikan manfaat yang riil bagi masyarakat,” tambahnya. (Khairul)
