PP Muhammadiyah Keluarkan Maklumat Hasil Hisab Iduladha 1445 H

ums.ac.id, SOLO – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah melalui Maklumat Hasil Hisab Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat PP Muhammadiyah menetapkan Hari Raya Iduladha 1445 H jatuh pada hari Senin Kliwon, 17 Juni 2024.

Maklumat tersebut disampaikan oleh Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Dr. H. Hamim Ilyas, M.Ag. Dalam pemaparannya, data dan kesimpulan yang dimuat dalam Hasil Hisab Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat PP Muhammadiyah didasarkan pada Hisab Hakiki dengan kriteria Wujudul-hilal.

“Hasil perhitungan tersebut, khususnya mengenai terbenam matahari dan tinggi bulan menggunakan marjak Yogyakarta dengan koordinat lintang = -07° 48′ dan bujur = 110° 21′ BT,” jelas Hamim, Selasa, (4/6).

Hisab Hakiki, lanjutnya, adalah metode hisab yang berpatokan pada gerak benda langit, khususnya matahari dan bulan faktual (sebenarnya). Gerak dan posisi bulan dalam metode ini dihitung secara cermat untuk mendapatkan gerak dan posisi bulan yang sebenarnya dan setepat-tepatnya sebagaimana adanya.

“Adapun Wujudul-hilal adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pada saat matahari terbenam, bulan belum terbenam,” kata Ketua.

Dengan perkataan lain, Bulan terbenam terlambat dari terbenamnya matahari berapa pun selisih waktunya. Dengan istilah geometrik, pada saat matahari terbenam, posisi bulan masih di atas ufuk berapa pun tingginya.

Untuk menetapkan tanggal 1 bulan baru Kamariah dalam konsep hisab hakiki wujudul-hilal, harus memenuhi tiga kriteria secara kumulatif, yaitu: (1) Sudah terjadi ijtimak (konjungsi) antara bulan dan matahari; (2) Ijtimak terjadi sebelum terbenam matahari, dan (3) Ketika matahari terbenam bulan belum terbenam, atau bulan masih berada di atas ufuk.

Apabila ketiga kriteria tersebut sudah terpenuhi maka dikatakanlah “hilal sudah wujud” dan sejak saat terbenam matahari tersebut maka sudah masuk bulan baru Kamariah. Sebaliknya apabila salah satu saja dari tiga kriteria tersebut tidak terpenuhi, maka dikatakanlah “hilal belum wujud” dan saat terbenam matahari sampai esok harinya belum masuk bulan baru Kamariah. Bulan baru akan dimulai pada saat terbenam matahari berikutnya setelah ketiga kriteria tersebut terpenuhi. (Yusuf/Humas)