You are currently viewing Lewat Qiyamul Lail, UMS Implementasikan Catur Dharma Perguruan Tinggi

Lewat Qiyamul Lail, UMS Implementasikan Catur Dharma Perguruan Tinggi

  • Post author:
  • Post category:Berita

Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali mengadakan Qiyamul Lail dan Do’a Bersama pada Jumat dinihari, (21/1) melalui Zoom Meeting.

Agenda ini, di mulai dari salat malam, kemudian tausyiah yang di sampaikan oleh Prof. Dr. Muhtadi, M.Si dan dilanjutkan doa oleh Ust. Yayuli S.Ag, M.Pi.

Tausiah yang disampaikan oleh pemateri mengambil tema “Merancang Amal Kebaikan (saleh) Melalui Implementasi Catur Dharma Perguruan tinggi”.

Diawali dengan refleksi dari Qs. Fushilat (41): 46, pemateri mengajak peserta untuk terus melakukan kebaikan atau amal saleh.

“Barangsiapa melakukan amal saleh, maka demi kebaikan dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang melakukan keburukan, maka hal itu akan merugikan dirinya sendiri. Hal tersebut juga dijelaskan oleh Ibnu Katsir bahwa sesungguhnya Allah itu maha kaya, sehingga tidak membutuhkan perbuatan hamba,” papar Muhtadi.

Dalam kesempatan itu, Muhtadi juga mengutip pendapat dari Imam Al-Qurthubi tentang maksud dari Qs. Al-Ankabut:5 ini, bahwa barangsiapa yang merasa takut akan kematian, hendaklah dia melukakan amal saleh.

“Menjadi orang bertakwa itu hakikatnya menjadi orang yang harus berhati-hati. Ia tidak ingin kakinya menginjak duri-duri larangan Allah,” jelasnya.

Dengan demikian, tambahnya, manusia harus berusaha melangkah dan menginjakkan kaki dari satu kebaikan ke kebaikan yang lain, sekecil apapun kebaikan itu.

“Seperti firman Allah yang mengatakan: Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun niscaya dia akan mendapatkan balasannya.Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun dia akan melihat balasannya (Qs. Al-Zalzalah: 7-8),” terang Muhtadi.

Kemudian ia melanjutkan, apabila dikontekskan dengan kita sebagai sivitas akademika dengan waktu yang hampir 30-40% di kampus, maka harus diniatkan sebagai ibadah dan menjadi ladang amal jariyah.

“Ini merupakan program unggulan apabila Perguruan Tinggi dibangun dari kualitas kinerja Catur Dharma dosen dan mahasiswa,” papar pemateri dalam Qiyamul Lail itu.

Menurutnya, dilihat dari segi pengajaran atau pendidikan, bagaimana dosen dapat mengajarkan ilmu yang bermanfaat, dalam bidang penelitian dapat memperkokoh aqidah serta menebar kemanfaatan untuk umat, sektor ke tiga pada pengabdian masyarakat menjadi ladang amal saleh untuk membantu memecahkan masalah atau mitra dalam masyarakat, dan terkahir pengabdian dan pengamalan AIK untuk penguatan lembaga dan dakwah persyarikatan. (Fika/Humas)