Museum dari Dato Sri Tahir untuk Solo bakal Beri Pengalaman Sains Alam 5 Benua

Solopos.com, SOLO– Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka ingin menjadikan kawasan Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres, Solo menjadi pusat pengembangan budaya, sains, dan teknologi.

Museum Budaya, Sains, dan Teknologi Bengawan Solo yang mulai groundbreaking, Rabu (25/1/2023) pagi serta Solo Technopark (STP) yang akan diresmikan dalam waktu dekat bakal digunakan mahasiswa pada kawasan tersebut.

Pantauan Solopos.com,  pengusaha sekaligus pendiri Grup Mayapada dan Tahir Foundation, Dato’ Sri Tahir bersama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka melihat maket Museum Budaya, Sains dan Teknologi Bengawan sebelum melakukan groundbreaking.

Ada lima bangunan seperti dome/ kubah pada kawasan museum, sejumlah pepohonan ada di antara bangunan-bangunan museum sehingga kondisi kawasan Museum Budaya, Sains, dan Teknologi Bengawan Solo tampak hijau.

Museum Budaya, Sains, dan Teknologi Bengawan Solo terdiri atas beberapa lantai, yakni ruang bawah tanah, lantai bawah tanah, lantai dasar, lantai I, lantai II, lantai III, dan bagian atap.

Museum Budaya, Sains, dan Teknologi Bengawan Solo terdiri atas visitor entrance, service entrance, loading dock & mep area, museum storage & offices, lower gall, 4 continent nature science experience [pengalaman sains alam 4 benua], dan imax theater.

Selanjutnya LG parking area, drop off & lobby, funcion hall, amphitheater & stage, public library, picnic lawn, dan permaculture garden.

Kemudian public plaza, reception area, gift shop & cafetaria, inner garden, nature life science exhibition, culture science exhibition, mathematic & digital science exhibition, dan auditorium.

Gibran menjelaskan sudah berkoordinasi dengan sejumlah perguruan tinggi terkait arah pembangunan Kota Solo, antara lain Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Solo Technopark, dan Universitas Muhammadiyah Solo (UMS).

“Dari museum [Museum Budaya, Sains, dan Teknologi Bengawan Solo] sampai Solo Technopark semua yang ngisi mahasiswa ISI, UMS, UNS,” kata Gibran.

Gibran menjelaskan Museum Budaya, Sains dan Teknologi Bengawan adalah pengembangan usaha dari Perumda PAU Pedaringan Kota Solo.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Solo, Gatot Sutanto, menjelaskan museum tidak hanya untuk ekonomi, namun menjadi fungsi edukasi dan budaya. Museum bisa digunakan untuk pentas seni budaya.

Dia menjelaskan kubah akan menampilkan karakter lima benua, antara lain satwa, fauna, serta teknologi. Ada pengaturan suhu ruangan sehingga pengelolaan tidak boleh dilakukan sembarangan.

“Museum tidak boleh monoton. Konten harus ganti setiap periode. Seperti kebun binatang, antar kebun binatang melakukan tukar menukar hewan. Masyarakat apabila disuguhkan hal yang sama terus bisa bosan,” papar dia.

Menurut dia, Museum Budaya, Sains, dan Teknologi Bengawan Solo harus memiliki konten teknologi yang sesuai dengan perkembangan zaman.

Sumber : https://www.solopos.com/museum-dari-dato-sri-tahir-untuk-solo-bakal-beri-pengalaman-sains-alam-5-benua-1533400