ums.ac.id, SOLO – Hari ke-5 rangkaian kegiatan belajar budaya dan bahasa Indonesia, dua peserta Program Indo-Austay Adult Immersion melalui Program Bahasa Indonesia Penutur Asing (BIPA) mengunjungi Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Krakitan, Klaten.
Program Indo-Austay Adult Immersion diselenggarakan oleh Indonesian Australian Association of Victoria. Program ini bertujuan untuk memberi kesempatan pada peserta belajar bahasa dan budaya Indonesia yang dikoordinasi oleh Lembaga Bahasa dan Ilmu Pengetahuan Umum (LBIPU) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Program BIPA pada tahun ini diikuti oleh enam penutur asing yang berasal dari Australia. Selain mempelajari secara teori yang dilaksanakan di UMS, peserta juga diajak untuk praktik langsung ke Kec. Bayat, Klaten, selama 7 hari untuk memperdalam bahasa dan budaya Indonesia. Salah satu tempat yang mereka kunjungi adalah Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Krakitan, Kec. Bayat, Klaten. Peserta yang ikut pada hari itu adalah Susi dan Heather.
Kepala Sekolah MIM Krakitan, Agus Wibawanta, S.Pd., menyampaikan bahwa siswa-siswinya sangat antusias dalam menyambut kedatangan turis asing dari Australia yang akan berkunjung ke sekolahnya. Kedatangan mereka berdua disambut dengan riang gembira dan siswa-siswi yang telah berjajar di lapangan Madrasah membawa bendera Indonesia dan Australia.
“Setelah turun dari mobil, dua siswa MI Muhammadiyah Krakitan memberikan buket bunga untuk kedua tamu tersebut,” kata Agus, Rabu, (17/1).
Setelah itu, lanjut dia, kedua tamu dari Australia disuguhkan dengan tarian tradisional yang diperagakan oleh siswa-siswi MIM Krakitan. Kedua turis dari Australia terlihat sangat senang dan kagum melihat tarian tradisional yang dibawakan oleh siswa-siswi.
BACA JUGA: Tiga Peserta Program BIPA UMS Belajar Bahasa Indonesia di SMP Muh. 7 Bayat
Agus mewakili MIM Krakitan merasa sangat senang dan sangat terhormat bisa menjadi salah satu tujuan dari kunjungan yang dilakukan pada hari Selasa, (16/1) itu.
“Program yang diprakarsai UMS ini sangat bermanfaat untuk madrasah, terutama menjadi salah satu nilai plus untuk Madrasah bisa mendatangkan turis dari Australia. Terlebih semua siswa bisa mendapatkan pengalaman bertemu dengan orang dari luar negara sehingga bisa menambah wawasan siswa-siswi madrasah,” ungkapnya.
Setelah itu, kedua peserta diajak makan siang di warung Rowo Jombor dan menikmati pemandangan Rowo Jombor. Kedua tamu juga diajak untuk mencoba naik perahu di Rowo Jombor.
Siangnya, kedua peserta itu diajak ke tempat pembuatan keramik di Baskara Keramik Melikan Bayat untuk melihat langsung proses pembuatan keramik. Kedua tamu diperlihatkan tentang cara-cara membuat keramik dari awal sampai jadi.
Salah satu peserta, Susi, mengungkapkan bahwa dia sangat bahagia dan merasa sangat terhormat atas sambutan semua warga MIM Krakitan.
“Ini adalah pengalaman baru yang saya dapat dan tidak akan melupakannya,” ungkap Susi. (Yusuf/Humas)