SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Setelah melaui proses akreditasi dari 2021, Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) meraih akreditasi Unggul dari Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (LAMEMBA) pada 10 Februari 2023.
Prodi Ekonomi Pembangunan menjadi program studi pertama yang diakreditasi dengan instrumen penilaian dari LAMEMBA dan mendapatkan predikat unggul. Sebelumnya, prodi Ekonomi Pembangunan juga telah mendapatkan predikat Unggul dari BAN-PT Dikti.
Dekan FEB UMS Prof., Dr., Anton Agus Setyawan, S.E., M.Si, menjelaskan bahwa dalam proses akreditasi tersebut, dibutuhkan waktu sekitar satu bulan, terhitung sejak September 2022 untuk penilaian dokumen hingga proses assesmen lapangan yang dilaksanakan pada bulan Desember 2022.
“Jadi ada proses sekitar satu bulan untuk penilaian dokumen kemudian asessmen lapangan dilaksanakan di bulan Desember 2022. Dan hasilnya alhamdulillah prodi Ekonomi Pembangunan mendapatkan akreditasi unggul atau peringkat akreditasi tertinggi dari LAMEMBA yang terafiliasi dengan lembaga akreditasi internasional,” jelas Prof., Anton.
LAMEMBA terafiliasi dengan lembaga akreditasi internasional Association to Advance Collegiate Schools of Business (AACSB). Akan tetapi, meskipun LAMEMBA telah terafiliasi dengan dengan lembaga akreditasi internasional, Dekan FEB UMS tetap mendorong prodi Ekonomi Pembangunan dapat meraih akreditasi FIBAA.
“Ke depan akan kita arahkan agar prodi Ekonomi Pembangunan ini bisa mendapatkan akreditasi FIBAA, salah satu akreditasi yang diakui oleh Dikti sebagai akreditasi internasional,” kata Dekan FEB UMS itu.
Menurut Dekan FEB UMS, tantangan dalam mendapatkan serta mempertahankan predikat unggul ini adalah dalam mengubah mindset penilaian dari kuantitatif menjadi kualitatif, serta tantangan dalam taraf internasional.
“Ini yang juga saya kira tantangan, karena itu berarti kalau terkait dengan mahasiswa misalnya, tidak hanya jumlah mahasiswa asing yang ada di sini, tapi apakah lulusan kita ini mampu berpartisipasi, mampu mewarnai, terkait dengan capaian-capaian internasional, misalnya lomba mahasiswa, apakah alumni kita bisa bekerja di lembaga-lembaga internasional,” tegas Prof Anton.
Anton juga mengungkapkan dalam penilaian akreditasi ini terdapat 9 kriteria yang dinilai yaitu;
1. Visi, Misi, Tujuan dan Strategi
2. Tata Panggung, Tata Kelola, dan Kerja Sama
3. Kemahasiswaan
4. Sumber Daya Manusia
5. Keuangan, Sarana, dan Prasarana
6. Pendidikan
7. Penelitian
8. Pengabdian kepada Masyarakat
9. serta Luaran dan Capaian Tri Dharma
Kriteria penilaian LAMEMBA bernilai kualitatif, dengan menjadikan data-data akademik hanya sebagai data pendukung bukan sebagai obyek yang dinilai.
Pada tahun 2024, FEB UMS akan mengajukan akreditasi kepada LAMEMBA untuk prodi, S1 Manajemen, S1 Akuntansi, dan S2 Manajemen. Dia juga berharap pada tahun 2025, ke tiga prodi tersebut akan mendapatkan predikat unggul dari LAMEMBA. (Maysali)