SOLO, suaramerdeka-solo.com – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menambah deretan guru besarnya. Dua guru besar Ilmu Manajemen dan seorang guru besar Ilmu Akuntansi bakal dikukuhkan di Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS, Sabtu (17/2/2024).
Mereka adalah Prof Dr Phil M Farid Wajdi SE (guru besar Ilmu Manajemen), Prof Dr Zulfikar SE MSi (guru besar Ilmu Akuntansi) dan Prof Dr Phil Ihwan Susila SE MSi (guru besar Ilmu Manajemen), semuanya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).
Dalam jumpa pers, Kamis (15/2) di Dapur Solo, Ihwan Susila membahas materi yang akan disampaikan dalam orasi ilmiah dengan tema “Kepercayaan, Harapan dan Komunikasi Simbolik: Sebuah Kajian Pemilih Muda dalam Perspektif Pemasaran Politik”.
Pada Pemilu 2024, menurutnya, anak muda memiliki antusias yang luar biasa.
Para pemilih mempunyai harapan yang besar atas mewujudkan Indonesia yang semakin maju dan menaruh kepercayaan pada calon presiden, calon wakil presiden, dan para calon anggota legislatif yang mereka pilih.
“Komunikasi simbolik para kandidat politik mempunyai risiko, ketika janji-janji mereka tidak dilandasi program-program riil yang memberikan manfaat bagi para pemilih,” urainya.
Sementara Zulfikar bakal menyampaikan pidato mengenai “Etika Bisnis dan Profesional Akuntan dalam Perspektif Moral Sustainability”.
“Dalam moral sustainability, keinginan bisnis untuk berlanjut besar nantinya dihadapkan dengan tindakan, dalam tanda kutip perilaku yang tidak bermoral atau beretika. Sesungguhnya perilaku korupsi di Indonesia 99 persen adalah kerja sama antara pejabat dan pengusaha,” ungkap Zulfikar.
Menurutnya, pelanggaran etis paling besar di Indonesia berkaitan dengan etika bisnis. Sayangnya, di negara ini sudah di rasionalisasi bentuk korupsi untuk saling menyejahterakan.
“Ini berbahaya dan memprihatinkan. Apabila tidak segera ditindak lanjuti,” terangnya.
Di sisi lain, Farid menyoroti kebutuhan manajer dan ilmu manajemen di Indonesia sangat penting dan mendesak.
Menurutnya, sekitar 8 ribu pengusaha pemula gagal, karena rendahnya pengetahuan dan keterampilan dalam ilmu manajemen.
Dalam orasi ilmiahnya nanti, dia akan menekankan bagaimana meraih keunggulan kompetitif yang berkelanjutan yang berorientasi strategis.**