You are currently viewing Ramadhan Jadi Momentum Memakmurkan Masjid

Ramadhan Jadi Momentum Memakmurkan Masjid

ums.ac.id, SOLO – Semarakkan bulan Ramadan, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyelenggarakan Tabligh Akbar sebagai salah satu rangkaian dari Gema Kampus Ramadan (GKR). Tabligh Akbar tersebut mengusung tema ‘Ramadan Sebagai Momentum Menjadi Masjid yang Makmur dan Memakmurkan’.

Pada kesempatan tersebut Ketua Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid (LPCRPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah H. Muhammad Jamaludin Ahmad, S.Psi., Psikolog. menyampaikan beberapa hal saat di Masjid Sudalmiyah Rais UMS, Jumat (22/3) seusai sholat tarawih berjamaah.

Mengawali kajiannya, Jamaludin mengenalkan dan menilik sejarah beberapa masjid-masjid yang dibangun dan dikembangkan oleh Muhammadiyah dan menjadi masjid percontohan.

“Bulan Allah SWT memanjakan seluruh orang yang beriman, baik tua maupun muda dengan jor-joran rahmat, maghfirah, dan barokah,” ungkap Jamal.

Dia menambahkan bahwa di bulan Ramadan, orang dimudahkan untuk beramal sholeh dan pintu rahmat dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan dibelenggu.

Di bulan Ramadan juga, Allah menghadirkan sayangnya dengan menghadirkan pada diri orang beriman minat, semangat dan gairah untuk ibadah dan juga menuntut ilmu agama.

Jamal bercerita, setiap pergi ke luar daerah Jamal selalu minta diantar untuk ke masjid yang masjidnya makmur, jamaahnya banyak, dan programnya banyak. Namun ternyata, 90% teman temannya tidak bisa menunjukkan itu.

“Mayoritas masjid di Indonesia itu bangunannya besar tetapi jamaahnya kecil,” kata Jamal.

Di hadapan para mahasiswa, Jamal menanyakan siapa yang akan memakmurkan masjid? Dia berpesan agar calon alumni-alumni UMS ini dapat memakmurkan masjid-masjid di kampung halaman mereka. Bagi kader Muhammadiyah maka memakmurkan masjid Muhammadiyah, dan bagi yang bukan kader Muhammadiyah dapat memakmurkan masjid di sekitarnya. Pulang makmurkan masjid di kota masing-masing, lebih-lebih masjid Muhammadiyah.

Dalam pemaparannya, selain untuk ibadah, di zaman Rasulullah masjid juga memiliki fungsi sebagai konsultasi dan komunikasi, tempat pendidikan, tempat santunan sosial, tempat latihan militer, tempat perdamaian dan pengadilan sengketa, dan fungsi lainnya. (Maysali/Humas)