GKR UMS Kolaborasi dengan IMM Korkom UMS Ajak Para Mahasiswa Amati Diri dalam Kajian Tabligh Akbar

ums.ac.id, SURAKARTA – Gema Kampus Ramadan (GKR) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) 1444 H kembali mengadakan Tabligh Akbar. Tabligh akbar yang diselenggarakan Jumat malam (7/4) merupakan kolaborasi antara GKR UMS dengan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Koordinator Komisariat (IMM KORKOM) UMS.

Pengajian yang diselenggarakan di Masjid Hj., Sudalmiyah Rais UMS ini mengangkat tema “Al-Quran dan Spirit Profetik” dengan menghadirkan Dr., Hamdan Maghribi, M.Phil, seorang dosen dari Pondok Hj., Nuriyah Shabran UMS sekaligus dosen di UIN Raden Mas Said Surakarta.

Panitia GKR UMS sekaligus Dekan Fakultas Komunikasi dan Informatika (FKI) Nurgiyatna, S.T., M.Sc., Ph.D menyebutkan pada GKR, terdapat beberapa rangkaian acara yang melibatkan pihak eksternal.

Kegiatan yang dimaksud oleh Nurgiyatna, di antaranya adalah Malam Bina Iman dan Taqwa (MABIT), yang rencananya akan diadakan 15 dan16 April, serta I’tikaf yang akan dilakukan pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Kegiatan I’tikaf terbuka untuk umum tetapi kuota terbatas hanya untuk 100 peserta.

Nurgie berharap, kegiatan GKR dapat memaksimalkan ibadah di bulan Ramadhan.

“Mari kita banyak berusaha dan berdoa, mudah-mudahan kita bisa mengoptimalkan ibadah Ramadhan kita, dan mudah-mudahan kita menjadi orang yang meningkat ketaqwaannya,” ungkapnya.

Dia juga berharap jamaah menjadi orang yang bersegara pada kebaikan, serta menjadi orang yang mampu bergaul dengan akhlak yang mulia.

Dalam kajian Al-Quran dan Spirit Profetik, Hamdan Maghribi mengajak hadirin untuk berkontemplasi atau bercermin, serta menerangkan mengenai konsistensi seseorang ketika menjalankan kebaikan atau ibadah. Menurutnya konsistensi seseorang dalam melakukan sesuatu belum tentu berbuah yang namanya istiqomah.

“Istiqomah adalah konsistensi kita dalam melakukan kebaikan-kebaikan yang kemudian berefek pada kualitas untuk diri kita,” jelasnya.

Dia menekankan bahwa dalam menjalankan kebaikan, bukan hanya berhenti di konsistensi, tetapi memberikan efek dari kebaikan yang telah dilakukan.

Hamdan Maghribi mencontohkan seperti pada amalan sholat. Dikatakannya, sholat itu menjauhkan dari perbuatan keji dan mungkar. Jika sholat telah dilakukan secara konsisten tetapi masih melakukan hal-hal seperti ghibah, menyontek, bermalas-malasan untuk kuliah, maka sholatnya belum istiqomah.

“Kalau sholat kita belum berujung menjauhkan kita dari perbuatan mungkar, berarti kita belum sholat secara istiqomah,” ungkapnya.

Di akhir pengajian, dosen Pondok Shabran itu berpesan.

“Mari kita tingkatkan status kita dari sebatas mengaji ditambah dengan mengkaji, dan mari kita tambah lagi kuantitas bacaan kita dengan kualitas bacaan,” harapnya.

Dalam pengajian itu, Hamdan juga sempat membahas mengenai mukjizat Al Quran, di mana Al-Quran adalah satu-satunya kitab atau buku yang tidak ada edisi revisinya. (Maysali/Humas)