You are currently viewing Kajian An-Nisa GKR UMS Jawab Persoalan : “Pakaianku atau Pikiranmu yang Salah” Terkait Pelecehan Seksual

Kajian An-Nisa GKR UMS Jawab Persoalan : “Pakaianku atau Pikiranmu yang Salah” Terkait Pelecehan Seksual

ums.ac.id, SURAKARTA – Menjelang berakhirnya bulan Ramadan, Gema Kampus Ramadan (GKR) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengadakan kajian khusus perempuan dengan tema “Pakaianku atau Pikiranmu yang Salah?”, Sabtu (15/4).

Kegiatan tersebut berlangsung di Masjid Fadhlurrahman UMS dan disiarkan melalui akun instagram @gkr.ums. Dosen Psikologi UMS Dra., Yuliani Prasetyaningrum, M.Si., sebagai narasumber kajian kali ini.

Penanggung jawab kegiatan An-Nisa, Rohma Syarifah Az Zaroh menyampaikan alasan pemilihan tema pada edisi kali ini karena di era modern, pelecehan seksual menimpa banyak kaum perempuan sehingga muncul pertanyaan di tengah masyarakat tentang cara berpakaian perempuan.

“Bahkan, penampilan perempuan yang telah dianggap sopan menurut standar masyarakat turut menjadi korban predator seksual. Lantas setelah itu, masyarakat bertanya-tanya dan mulai saling menyalahkan, apakah cara berpakaian perempuan yang salah atau pikiran imajinasi laki-laki yang bermasalah?,” ungkapnya.

Dalam kajian tersebut, Yuliani Prasetyaningrum yang juga psikolog menerangkan bahwa setiap perempuan itu memiliki keindahan, tetapi dari keindahan tersebut akan memunculkan fitnah. Dan cara untuk menghindarinya dilakukan dengan cara berbusana yang telah diatur.

“Untuk menjaga ini, Allah memberikan solusi yatu dengan berhijab. Dalam konteks Islam, sebagai seorang muslimah, hijab merupakan penjaga harga diri kita dan potret kemuliaan seorang muslimah,” terangnya.

Kegiatan An-Nisa kali ini menjadi diskusi terakhir dari rangkaian Kajian An-Nisa GKR UMS. Antusias para pendengar cukup tinggi, terlihat beberapa pertanyaan diajukan kepada dosen UMS itu meskipun diajukan secara online.

Yulian Prasetyaningrum memberikan tanggapan terhadap pertanyaan yang mengenai pemikiran kotor seseorang meskipun seorang perempuan sudah berpakaian sesuai dengan syariat.

“Jadi orang-orang yang memiliki pemikiran seperti itu, bisa dipastikan dia hobi menikmati keindahan dari kaum perempuan,” tuturnya.

Dia bercerita misalnya orang tersebut terbiasa melihat wanita dengan bikini, meskipun ada wanita yang sudah berpakaian rapi dan tertutup, orang tersebut akan berandai-andai.

“Dia berbusana rapi, tertutup, dibayangkan wah seandainya dia pakai bikini kayak apa ya. Pasti seindah seperti yang ada di gadgetnya,” ungkap dosen Psikologi itu.

Menurutnya, pikiran yang dimiliki oleh orang tersebut bukan karena merupakan anugerah dari Allah tetapi itu merupakan hasil dari materi-materi yang didapatkannya merupakan hal yang kotor. (Maysali/Humas)