Oleh Dr. Edy Purwo Saputro, SE., M.Si., selaku Dosen FEB UMS
KEBUTUHAN terhadap kualifikasi doktor cenderung semakin meningkat, yang tidak saja karena pertimbangan keilmuan, tapi juga aspek kompetensi. Selain itu, fakta persaingan di dunia kerja yang semakin kompetitif dan kebutuhan terhadap kualifikasi kepakaran di berbagai bidang, secara tidak langsung juga menuntut adanya spesifikasi doktor pada jabatan tertentu.
Argumen yang mendasari tidak terlepas dari faktor keilmuan saja, tapi juga kemampuan akademik. Sehingga berkepentingan terhadap pengambilan keputusan di berbagai kepentingan. Fakta ini menjadi dasar terhadap urgensi pembukaan Program Doktor Ilmu Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Selaras dengan kepentingan itu, maka pada Selasa, 2 April 2024, FEB UMS menggelar Evaluasi Lapangan Usulan Penyelenggaraan Program Studi Manajemen Program Doktor, yang bersamaan dengan Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Program Doktor. Tim Evaluator untuk Program Studi Manajemen Program Doktor, yakni Prof. Dr. Hatane Samuel, MS, CPBC; Prof. Dr. Euphrasia Susy Suhendra, MS; serta Prof. Dr. Christina Whidya Utami, MM., CLC., CPM.
Ada banyak hal yang mendasari, sehingga evaluasi lapangan menjadi bagian penting untuk melakukan evaluasi terhadap berbagai kepentingan, kelayakan, dan nilai kompetensi terkait agenda pembukaan Program Studi Manajemen Program Doktor di FEB UMS.
Urgensi terhadap pembukaan Program Studi Manajemen Program Doktor di FEB UMS, sejatinya bukan hanya melihat potensi pasar yang terbuka. Tapi juga realitas persaingan yang ada. Sehingga setiap individu berkepentingan untuk meningkatkan keahlian, di balik fakta persaingan dan juga kompetensi yang selaras dengan linieritas keilmuan.
Sehingga memperkuat kepakaran yang dimiliki seseorang, serta layak menjadi rujukan di balik kebutuhan pengambilan keputusan secara hakiki. Oleh karena itu, pembukaan Program Studi Manajemen Program Doktor di FEB UMS menjadi peluang dan tantangan terkait kompleksitas perkembangan ilmu dan keilmuan yang ada.
Alasan lainnya adalah, membantu pertumbuhan intelektual di Indonesia. Konsekuensi yang tidak bisa diabaikan sebagai negara berkembang adalah, kepentingan memacu kehadiran kaum intelektual. Hal ini berkaitan dengan kepentingan pengembangan sumber daya manusia (SDM). Terutama SDM unggul untuk mendukung kemajuan dan perkembangan zaman di era now.
Alasan berikutnya adalah, terkait urgensi pengalaman yang sangat tidak ternilai, dan pasti
memberikan nilai kebanggan tersendiri bagi individu yang menempuh pendidikan doktoral. Termasuk komitmen membentuk dan membangun karakter.
Tidak dapat dipungkiri bahwa, menempuh pendidikan doktoral akan bisa membentuk dan membangun karakter untuk meningkatkan perbaikan pribadi. Hal ini penting, karena implikasinya adalah memacu kematangan, kejiwaan, dan pastinya kedewasaan seseorang pasca menempuh pendidikan doktoral. Apalagi di UMS, tentunya mengedepankan unsur-unsur keislaman dan keimanan.
Realita peluang dan tantangan pendirian Program Studi Manajemen Program Doktor di FEB UMS, tentunya tidak hanya akan mengedepankan norma, etik, dan budaya, tapi juga urgensi terhadap pengembangan dan peningkatan kualitas SDM unggul. Sebagai tuntutan untuk mendukung pembangunan demi pencapaian kesejahteraan.
Oleh karena itu, yang tidak dapat dilepaskan dari harapan Program Studi Manajemen Program Doktordi FEB UMS adalah, menciptakan insan-insan unggul yang beretika dan Islami. Tanpa mengabaikan urgensi pengembangan kompetensi secara sistematis dan berkelanjutan. Sehingga dapat lebih mencerdaskan dan mencerahkan semesta. (*)
Sumber: https://radarsolo.jawapos.com/opini/844571549/program-doktor-manajemen-feb-ums