Organisasi nirlaba Foodbank Of Indonesia (FOI) menggandeng Universitas Muhamamdiyah Surakarta (UMS) dan bekerjasama dengan PT Heinz ABC Indonesia membagikan 5.000 paket sembako untuk masyarakat yang terdampak Covid-19 di wilayah eks karesidenan Surakarta (Solo Raya). Jumlah ini merupakan rangkaian dari pembagian 117.000 paket sembako yang didistribusikan di 11 titik wilayah Indonesia. Bantuan ini, utamanya ditujukan untuk lansia, kaum dhuafa yang terdampak COVID-19. Pembagian secara simbolis dilakukan di GOR Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada Jum’at (15/5/2020).
FOI mempelopori ‘Gerakan Mereka Butuh Kita’ (GMBK), yaitu gerakan pendistribusian makanan bernutrisi kepada kalangan rentan khusunya orang lanjut usia (lansia), pekerja lepas harian, tenaga kesehatan dan masyarakat yang membutuhkan bantuan pada umumnya.
“Bantuan sembako ini untuk membantu masyarakat terdampak COVID-19. Dampak dari virus ini menyebabkan pengabdian masyarakat merosot drastis tentu menyebabkan gangguan akses pangan, maka FOI hadir untuk membantu,” ungkap MS Agung Wahyana Koordinator Operasional GMBK FOI Soloraya.
Pelaksanaan program GMBK dilakukan dalam 5 fase yaitu dropping, pengemasan, perencanaan distribusi, distribusi, laporan dan evaluasi. Dalam pelaksanaanya FOI Soloraya menggandeng relawan mandiri maupun organisasi lainnya. “Termasuk relawannya dari para mahasiswa UMS, ada yang dari IMM, BEM, Kepanduan Hizbul Wathan, Takmir Masjid dan banyak lagi” lanjut Agung Wahyana.
Menurut Agung Wahyana, dipilihnya UMS sebagai tempat pengelolaan GMBK karena UMS memiliki gedung olahraga yang strategis dan mampu menampung 5.000 paket sembako yang siap didistribusikan. “Kebetulan basecamp kami dekat dengan UMS yakni di Gonilan, Kartasura Sukoharjo. Selain kami menggandeng UMS, kami juga mengajak LLHPB Aisyiyah se-Solo Raya untuk membantu membagikan sembako tersebut,” pungkasnya.
FOI sendiri merupakan organisasi nirlaba yang misinya untuk memerangi kelaparan dan meningkatkan gizi pada anak-anak. Berdiri pad 21 Mei 2015, FOI hadir untuk membantu mengatasi kesenjangan pangan dan menajdi jembatan antara pihak yang berkecukupan dengan pijat gang berkebutuhan. (Risqi/Humas)