Pada momen Hari Raya Idul Fitri 1441 H ini, Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si menjamu mahasiswa asing yang tidak bisa pulang ke negaranya karena dampak pandemi virus Corona. Kali ini para mahasiswa dari Thailand mengawali undangan rektor di kediamannya pada Senin (25/5/2020). Mereka dijamu makan siang, berdiskusi dan ditutup dengan motivasi dari rektor. Pulangnya mereka masih dibawakan oleh-oleh.
Selain bertujuan menjalin silaturahim di Hari Raya Idul Fitri, pertemuan tersebut sebagai tindak lanjut dari surat yang dilayangkan Kementerian Pendidikan Thailand kepada Rektor UMS belum lama ini. Yang isinya permintaan dari pemerintah Thailand agar mahasiswa dari negaranya yang belajar di Kampus UMS untuk diperhatikan kehidupannya selama libur Hari Raya.
“Kami (UMS) beberapa waktu lalu dikirimi surat dari Kementerian Pendidikan Thailand, mereka minta mahasiswanya yang sedang mengambil studi di Indonesia, khususnya UMS untuk dilindungi. Karena itulah kami undang mereka ke rumah, sambil bersantap siang kita sharing apa kesulitan mereka yang bisa dibantu kampus selama masa pandemi covid-19 ini. Banyak yang menyampaikan aspirasinya. Sebisa mungkin kampus akan memberikan fasilitas buat mereka yang terdampak covid-19,” paparnya.
Dalam kesempatan itu banyak bertukar pikiran antara mahasiswa asing dengan Rektor. Total mahasiswa dari Thailand yang ikut jamuan makan di kediaman rektor tersebut sejumlah 25 mahasiswa. Dengan tetap perhatikan physical distancing, rombongan datang secara bergilir sebanyak 2 kloter, pagi dan siang.
Banyak mahasiswa asing khususnya dari Asia Tenggara yang tidak bisa menikmati Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga karena dampak pandemi Corona. Mahasiswa dari Asia Tenggara biasanya juga pulang ke negaranya karena juga hampir sama dengan Indonesia merayakan Idul Fitri bersama keluarga.
Rencananya, mahasiswa asing dari negara Afrika dan Timur Tengah juga akan diundang jamuan rektor dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan penanganan covid-19. “Nanti rencananya kita jamu juga mahasiswa asing lainnya seperti dari Uganda dan beberapa negara lain yang kuliah di UMS,” terang Rektor UMS.
Muhammad Marwan salah satu mahasiswa Thailand merasa senang atas jamuan Rektor tersebut. Dia bersama teman-temannya merasa sangat diperhatikan oleh pihak kampus. Selain itu dengan diundang di rumah Rektor dan diajak makan bersama seolah-olah bisa mengobati rasa sedih dan rindu karena tidak bisa mudik ke negaranya.
“Rasanya senang, kita yang sekarang ini jauh dari keluarga, tidak bisa pulang ke Thailand, merasa diperhatikan dan Pak Rektor seperti bapak kami sendiri. Kita jadi bisa menikmati menu masakan khas Hari Raya yang biasa dinikmati oleh masyarakat Indonesia. Ini mengobati rindu rumah,” jelas mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Inggris semester 8 UMS itu.
Selain mahasiswa luar negeri, Rektor UMS juga memberikan perhatian kepada mahasiswa dalam negeri yang tidak bisa pulang mudik ke asalnya karena dampak corona. Banyak mahasiswa yang tidak bisa mudik lantaran kesulitan transportasi, harus menjalani islolasi hingga karena inisiatif sendiri mengikuti anjuran pemerintah untuk memutusa mata rantai penyebaran virus corona.
Ratusan mahasiswa yang tidak bisa bersilaturahmi lebaran ke rumahnya masing-masing dan masih bertahan di kos dan asrama mendapat perhatian dari Rektor UMS. Untuk berempati kepada para mahasiswa yang tidak bisa mudik tersebut, Rektor UMS memberikan bingkisan lebaran pada mahasiswa yang masih tinggal di kost dan asrama di sekitar kampus.
Rektor berkeliling keluar masuk kos dan asrama mahasiswa di sekitar dengan mengendarai sepeda motor. Selain memberikan bingkisan lebaran, Rektor juga berdialog dengan para mahasiswa yang ditemuainya di kos dan asrama.
Sebelum keliling ke kos, dari kediamannya Rektor mampir dulu ke kantor Lazismu UMS untuk menyerahkan bingkisan kepada Ketua LAZISMU UMS Dra. Mahasri Shobahiya, M.Ag. sebagai tanda dimulainya program pemberian bingkisan lebaran. “Saya serahkan bingkisan lebaran ini untuk mahasiswa yang tidak mudik, sebagai pelaksana program ini. Semoga bermanfaat bagi para mahasiswa,” ujarnya di depan kantor LAZISMU UMS.
Selanjutnya, Sofyan Anif berkunjung ke kos mahasiswa di sekitar kampus, dilanjutkan ke Pesantren Mahasiswa Internasional K.H. Mas Mansur, dan rute terakhir di Pondok Pesantren Hj. Nuriyah Shobron UMS.
“Yang saya temui hanya beberapa perwakilan mahasiswa saja, lainnya diteruskan oleh Lazismu karena jumlahnya ratusan mahasiswa yang tidak mudik. Saya ingin mengetahui juga secara langsung dengan mereka mengapa tidak mudik, dan apakah punya persoalan terutama logistik saat tidak mudik ini. Ternyata mereka sangat terbantu dengan program-program dari Lazismu UMS seperti pemberian voucher makan dan lainnya,” ungkap Rektor.
Dari penelusuran Lazismu UMS, ada ratusan mahasiswa yang tidak bisa mudik karena pandemi wabah covid-19 ini. Pembagian bingkisan lebaran ini adalah bentuk kepedulian UMS kepada mahasiswanya. Sebelumnya kurang lebih sekitar 363 mahasiswa mendapat bantuan voucher berbuka dan sahur selama bulan Ramadhan penuh.
Ketua LAZISMU UMS Mahasri Shobahiya menjelaskan UMS memberikan 189 bingkisan pada mahasiswabya yang tidak mudik. “Kami menyadari saat hari lebaran dan beberapa hari setelahnya banyak warung makan yang tutup. Maka bingkisan ini kami harap dapat menyambung hidup mahasiswa. Semoga mahasiswa tetap ceria meskipun tidak mudik,” jelasnya.
Isi dalam bingkisan tersebut ada beras, ada makanan, lauk, minuman siap saji seperti energen, kopi, kerupuk rambak, gula pasir, teh celup, Vitamin C dan lainnya. “Kami perhitungkan, kurang lebih bisa untuk bahan konsumsi mahasiswa selama 10 hari ke depan” lanjutnya. (Risqi/humas)