Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Tabligh Akbar Gema Kampus Ramadhan untuk periode ke kelima yang diadakan secara daring melalui Zoom dan live YouTube pada Sabtu, 8 Mei 2021. Dengan menghadirkan pembicara Prof. Dr. M. Din Syamsuddin, M.A Ketua PP Muhammadiyah Periode 2005-2015.
Tabligh Akbar Gema Kampus Ramadhan kali ini membawakan tema Muhammadiyah untuk Perdamaian Semesta. Diikuti oleh 400 peserta via daring.
Ketua Takmir Masjid UMS, Dr Syamsul Hidayat, M.Ag dalam sambutannya menyampaikan bahwa pada 10 hari terakhir untuk tetap meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah di malam terakhir. Serta merupakan hari kebahagiaan dalam menyelenggarakan takbliq dan bertepatan pada malam 27 malam ganjil.
“Warga UMS sangat berbahagia pada malam ini dapat bersilaturahmi dengan Prof Din Syamsuddin untuk mendapatkan wawasan ilmu dan kebangsaan dengan mengusung tema Muhammadiyah untuk Perdamaian Semesta,” Ujar Syamsul Hidayat
Pada kesempatan itu, Din Syamsuddin mengatakan Islam sejatinya adalah agama Perdamaian. Dalam konsep pengesaan, harus menampilkan perilaku individu dan bersama-sama Kolektif dalam mengesakan Allah, inilah dasar dari kehidupan Manusia.
“Tauhid merupakan landasan dari ilmu keislaman dengan adanya korespondensi antara Tuhan dan makhluk, dan pasar ke dua adanya analogi makrokosmos dan mikrokosmos, yang menjadi dasar dari ilmu keislaman yang diperlukan untuk membangun peradaban manusia yang bersifat Teosentrisme (berpusat kepada Tuhan),” Ujar Din
Dalam kesempatan ini dia mengatakan bahwa peradaban manusia telah mengalami kerusakan yang bersifat akumulatif dan pandemi merupakan salah satu kerusakan, oleh karennya agar dapat diambil pembelajaran dan hikmahnya sebagai umat beragama yang meyakini atas kehendak dan kebesaran Allah swt
“Peradaban manusia telak mengalami kerusakan yang bersifat akumulatif, dan pandemi hanya salah satu kerusakan yang bersumber dari dunia yang rusak yang terlalu menekankan kepada manusia, yang jauh dan meninggal konsep Tauhid,” Katanya
Al-Islam adalah misi manusia yang membangun peradaban manusia atau semesta. Beliau mengusulkan satu sistematika baik iman, islam, akhlak, yaitu berdasarkan Tauhid dikembangkan dengan peradaban khilafah, membawa kemaslahatan dan menampilkan watak-watak Islamiyah.
Din juga menyampaikan bahwa khususnya umat Islam dapat memberikan jawaban untuk memberikan solusi rekonstruksi yang rusak dalam bentuk paradigma baru yang tentu membawa kebaikan untuk umat. (Alvian/Humas)