Ramadhan menjadi momentum berharga bagi umat manusia terkhusus bagi umat Islam. Tiada momentum lain, yang mampu merubah karakter manusia yang begitu dahsyat, selain Ramadhan.
Demikian diungkapkan Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Prof Sofyan Anif dalam khutbah salat Idul Fitri nya di Danukusuman, Solo mengutip pernyataan Prof. Dr. Ahmad Syarbasi mantan Rektor Universtas Al-Azhar Mesir. Menurut Syarbasi tidak ada momentum lain yang efektif untuk merubah karakter seseorang selain momentum Ramadhan. “Puasa Ramadhan juga bisa menjadikan seseorang mempunyai kecerdasan spiritual, sosial, dan emosional,” kata Sofyan Anif menambahkan.
Menyinggung tentang problematika bangsa, rektor UMS itu mengungkapkan bahwa bangsa ini perlu dikuatkan karakternya. Sebab menurut dia, tingkat kedisiplinan, dan kejujuran warga masyarakat kian meluntur. Sedangkan pelacuran, tindak kejatan seperti pembunuhan, dan penggunaan obat-obatan telarang makin meningkat, yang juga dibarengi dengan semakin lemahnya penegakkan hukum di Indonesia. “Jujur saja kasus korupsi justru meningkat di tengah kemiskinan yang melanda masyarakat Indonesia,” paparnya.
Padahal bangsa ini, lanjutnya, punya misi besar pada tahun 2045 yakni menjadi salah satu dari 8 negara terkuat di dunia. “Untuk menggapai mimpi tersebut perlu adanya sokongan SDM yang unggul, dan tegaknya hukum, serta berlakunya alam demokrasi yang baik.” Kondisi bangsa yang semakin terpuruk akibat pandemi, harus segera diatasi bersama.
Sofyan anif dalam khutbahnya juga memaparkan, dalam menggapai kesejahteraan yang hakiki maka tidak ada jalan lain keculai dengan melakukan perubahan secara mendasar terhadap pola pikir dan perilaku individu, dia mengutip QS. Al-Hasyr ayat 18 yang menunjukkan bahwa Islam sebagai agama telah memerintahkan umatnya agar senantiasa melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.
Hari Raya Idul Fitri ini sangat baik bagi umat manusia terkhusus umat Islam untuk merenungkan dan berkomitmen menerapkan nilai-nilai ramadhan dalam membangun karakter bangsa yang baik sehingga menjadi jalan pembuka terwujudnya cita-cita bangsa pada tahun 2045.
Rektor UMS itu juga mengungkapkan pada akhir khutbahnya mengutip pernyataan Imam Ghazali, dengan mempunyai sifat-sifat baik tersebut akan menjadikan terhindarnya individu dari sifat sombong, “Kesombongan inilah yang menjadi salah satu komitmen Rasulullah untuk mengikisnya serta membangun dan menegakkan umatanwasathon atau umat yang teladan, ” kata Sofyan Anif. (Fattan/Humas)