You are currently viewing Aksi Damai Bela Palestina Kutuk Israel, UMS Kerahkan 5.000 Massa

SUKOHARJO,iNewsSragen.id – Aksi damai bela Palestina kutuk Israel digelar Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) diikuti sekira 5.000 massa civitas akademika di depan Gedung Induk Siti Walidah kampus setempat, Selasa (7/5/2024).

Dalam aksi ini Rektor UMS, Prof Sofyan Anif, selain berorasi juga menyampaikan pernyataan sikap sesuai dengan arahan forum rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah (PTMA). Seruan ini dilakukan serentak 172 PTMA se-Indonesia.

“Hari ini, kami meminta kepada seluruh civitas akademika untuk melakukan aksi damai bela Palestina sekaligus mengutuk keras Israel. Ini adalah suatu bentuk solidaritas kita, empati kita, bahkan barangkali juga menjadi tugas kewajiban kita untuk tidak tinggal diam melihat kedzoliman,” kata Rektor.

Rektor menegaskan aksi damai dilakukan bukan atas nama agama, tapi murni tentang kemanusiaan, menolak perbuatan zalim, mengutuk keras aksi brutal Israel yang membantai rakyat Palestina.

“Aksi ini dilandasi tidak adanya keadilan, tidak adanya pembelaan secara rasional oleh negara-negara adikuasa. Yang dimunculkan supaya trending itu seolah-

olah ini adalah permusuhan agama,” tegas Anif.

Disebutkan, hingga saat ini korban terbunuh telah mencapai hampir 35.000 orang dan terluka mencapai 77.867 orang, yang sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak. Bahkan, sebagian besar jalur Gaza telah menjadi puing-puing.

Pasokan makanan dan bantuan kemanusian diawasi dan dibatasi secara ketat oleh tentara Israel, sehingga kelaparan menjadi pemandangan yang sangat memilukan. Ironisnya, tindakan Israel terhadap Palestina itu justru dibiarkan dan didukung beberapa negara seperti Inggris, Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat.

Sebelum mengakhiri aksi damai, dalam kesempatan itu Rektor membacakan pernyataan sikap Forum Rektor PTMA terdiri 8 poin, berikut kutipannya:

1. Mengutuk keras Israel atas agresi dan serangan militer yang sangat tidak proporsional, penangkapan massal terhadap warga sipil Palestina, perusakan berbagai fasilitas umum, utamanya fasilitas Kesehatan, serta blokade bantuan kemanusiaan

2. Mengecam sikap Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Jerman, dan negara-negara serta pihak-pihak lainnya yang terus memberikan dukungan dan bantuan terhadap Israel dalam agresi dan penyerangannya terhadap Palestina

3. Meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memaksa dan memfasilitasi perundingan dan gencatan senjata Israel dan Palestina

4. Mendukung Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) mengadili Benjamin Netanyahu dan tokoh-tokoh Israel lainnya yang terlibat dalam genosida warga Palestina.

5. Mengecam Organisasi Kerjasama Islam, Rabithah Alam Islami, dan negara-negara Arab yang bersikap lemah dan cenderung membiarkan Israel secara leluasa melakukan penyerangan dan pembunuhan hanya untuk kepentingan dalam negeri mereka sendiri

6. Meminta kepada pemerintah Indonesia, agar tidak berpikir sedikitpun apalagi melakukan langkah-langkah politik untuk membuka hubungan diplomatik dengan negara agresor dan pelaku genosida Israel

7. Atas nama hak asasi manusia dan pesan agung konstitusi Republik Indonesia yang menegaskan bahwa segala bentuk penjajahan harus dihapuskan, serta aspek historis relasi Indonesia dan Palestina, meminta agar Pemerintah Indonesia memperkuat jalinan diplomasi dengan negara-negara lain untuk mewujudkan lahirnya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.

8. Mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk terus memberikan perhatian serius terhadap perkembangan konflik Israel dan Palestina, dengan terus memberikan bantuan moral, material, dan spiritual terhadap perjuangan rakyat Palestina.

Sumber: https://sragen.inews.id/read/440291/aksi-damai-bela-palestina-kutuk-israel-ums-kerahkan-5000-massa