ums.ac.id. SOLO – Mahasiswi Program Magister Administrasi Rumah Sakit (MARS) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Best Presenter pada konferensi The 1st International Conference Muhammadiyah Yogyakarta Hospital and Healthcare Management (MyHAM) yang bertemakan Developing SMART Healthcare: Building a Sustainable Future for Health.
Anggita Mutia Fajriati, berhasil menjadi best presenter melalui artikelnya yang berjudul ‘The Influence of Service Quality on Customer Loyalty Using Customer Satisfaction for Outpatients Solo “JIH” Hospital’.
Anggita mengatakan bahwa baik tenaga medis maupun non medis memiliki peranan penting untuk memberikan kepuasan pelayanan jasa di rumah sakit.
“Dalam dunia kesehatan terutama di pelayanan di rumah sakit, front desk itu menghadapi berbagai tantangan, salah satunya itu adalah peningkatan volume pasien yang harus dilayani dengan efisien dan efektif, di mana kita tidak bisa membedakan satu pasien dengan lain pasien. Kita harus melayani pasien tersebut sama rata,” ungkapnya, Sabtu (18/5).
Front desk berperan untuk memastikan pelayanan yang ramah, cepat, juga akurat. Selain itu, pelayanan jasa di front desk juga menjadi penting karena itu adalah titik pertama interaksi dari pasien dengan fasilitas kesehatan, mulai dari reservasi dengan dokter. Kesan pertama yang baik itu dapat membantu membangun kepercayaan dan juga kenyamanan pasien yang sangat penting dalam proses penyembuhan.
“Dari artikel yang saya kerjakan itu menunjukkan bahwa kualitas pelayanan itu berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien dan juga loyalitas pasien. Untuk kepuasan pasien sendiri itu juga berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien,” papar Mahasiswi Semester Dua itu.
Hal ini menunjukkan, tambah Anggita, jika tenaga medis memberikan pelayanan yang berkualitas maka pasien akan merasa sangat puas.
“Semakin baik kualitas pelayanan yang diberikan oleh pasien maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan pasien itu sendiri,” ujarnya menyatakan kesimpulan dari artikelnya.
Atas pencapaiannya itu, dia sangat merasa bersyukur dan terhormat atas penghargaan yang diberikan kepadanya. Keberhasilannya tersebut tidak lepas dari hasil dukungan para dosen MARS UMS, juga kesempatan untuk terus belajar dan berkembang.
Dia juga berharap, melalui pencapaiannya ini bisa menginspirasi teman teman untuk memberikan yang terbaik dalam pekerjaan mereka terutama di bidang pelayanan kesehatan yang sangat krusial tersebut.
“Bisa memberikan wawasan baru bagi profesional dalam memberikan pelayanan kesehatan. Semoga artikel ini bisa membuka mata banyak orang tentang pentingnya peran front desk dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan,” harapnya lebih lanjut lagi.
Artikelnya tersebut juga diharapkan bisa memberikan dukungan kepada front desk agar dapat bekerja lebih efesien dan memberikan pelayanan terbaik.
“Dapat mendorong tenaga kesehatan untuk terus berinovasi dan juga mengembangkan keterampilan mereka. Saya berharap penghargaan ini dapat memicu perhatian yang lebih besar terhadap kebutuhan dan dukungan bagi front desk sehingga mereka para front desk dapat bekerja dengan lebih efisien dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pasien,” ungkap Anggita.
Keberhasilan Anggita mendapatkan dukungan penuh dari Prodi MARS. Sekretaris Prodi MARS UMS Dr. Aflit Nuryulia, M.M memberikan ucapan selamat kepada mahasiswanya itu.
“Selamat untuk Anggita Mahasiswa Prodi MARS FK UMS atas pencapaian dan keberhasilannya menjadi Best Presenter pada MyHAM. Semoga menjadi inspirasi bagi periset di bidang Administrasi Rumah Sakit,” ungkap Aflit.
Sekprodi MARS UMS itu juga membenarkan bahwa penelitian tentang layanan jasa kesehatan sangat dibutuhkan bagi para pengelola rumah sakit. Masing-masing rumah sakit hendaknya dapat menggaungkan ciri khas dan keunggulan kompetitif di bidang layanan kesehatan agar dapat terus memberikan yang terbaik bagi masyarakat.
“Prodi MARS FK UMS telah memberikan dukungan dan fasilitas bagi mahasiswa dalam pengembangan riset tentang layanan rumah sakit berupa integrasi kurikulum metode penelitian dan penulisan publikasi ilmiah,” tuturnya. (Maysali/Humas)