Perpustakaan UMS Gandeng FPPTI Gelar Bimbingan Teknis 9 Komponen Akreditasi Perpustakaan

ums.ac.id, SOLO – Perpustakaan dan Pusat Layanan Digital Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) bekerja sama dengan Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) menggelar kegiatan Bimbingan Teknis 9 Komponen Akreditasi Perpustakaan. Acara tersebut berlangsung selama 2 hari, Senin – Selasa, 20 – 21 Mei 2024, yang dilaksanakan di Syariah Hotel, Solo.

Kepala Perpustakaan dan Pusat Layanan Digital UMS, Maria Husnun Nisa, S.Sos., M.A., menyampaikan bahwa acara tersebut diikuti oleh 56 pustakawan perguruan tinggi dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta.

Husnun juga menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan itu adalah untuk memberikan bimbingan teknis akreditasi perpustakaan perguruan tinggi yang memakai borang dengan 9 instrument.

“Karena penerapan borang untuk 9 komponen ini baru, kita mengundang berbagai perpustakaan perguruan tinggi untuk mengikuti bimbingan akreditasi ini,” ungkap Husnun, Selasa, (21/5).

Jadi, lanjutnya, bagaimana penerapan atau pembuatan berkas-berkas borang yang memakai 9 instrumen itu. Karena memang yang diundang itu adalah perpustakaan-perpustakaan yang akan mengikuti akreditasi, sama halnya dengan UMS.

Kemudian, Husnun mengungkapkan bahwa mereka juga mengundang narasumber utama dari Direktur Standarisasi dan Akreditasi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Drs. Supriyanto, M.Si., yang membidangi terkait dengan penjaminan mutu dari perpustakaan-perpustakaan di seluruh Indonesia.

Supriyanto menjelaskan, lanjut Husnun, tentang seperti apa standarisasi perpustakaan, baik perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan sekolah, serta menjelaskan berapa banyak perpustakaan yang baru terakreditasi. Kemudian dilanjutkan dengan penyusunan borang, mulai dari instrumen 1 sampai dengan 9.

“Dijelaskan satu persatu, dari pembuatan, pengisiannya, sampai dengan syarat untuk pembuatan video profil perpustakaan. Itu dijelaskan secara detail,” terang Husnun.

Kegiatan tersebut dibuka pada Senin, (20/5), oleh Wakil Rektor II UMS, Prof. Dr. Muhammad Da’i, S.Si., M.Si., Apt., yang mewakili Rektor UMS. Da’i menyebutkan bahwa akreditasi merupakan sebuah jaminan, karena untuk melihat kualitas suatu lembaga, termasuk perpustakaan, dilihat dari kredibilitasnya, sedangkan untuk mengetahui kredibilitas suatu lembaga dilihat dari jaminan mutu.

“Karena itu menjadi salah satu otentik yang menunjukkan bahwa layanan perpustakaan itu baik atau tidak. Jadi kalau sudah terakreditasi, besar kemungkinan bahwa layanan perpustakaan itu bagus,” kata Da’i saat memberikan sambutan.

Salah satu peserta kegiatan dari Gugus Jaminan Mutu (GJM) Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, Gabriel Wahyu Purnomo, S.AP., M.M., mengikuti acara ini untuk memperbaiki apa saja kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk akredititas perpustakaan di universitasnya. Gabriel mengaku selama ini mengalami banyak kendala dalam mempersiapkan akreditasi.

“Maka dari itu kami datang ke sini untuk mengambil pengalaman dari teman-teman pustakawan, mungkin ada teman-teman yang memiliki kendala yang sama serta bagaimana solusinya yang bisa menjadi bahan untuk evaluasi kami,” kata Gabriel.

Selain itu, Gabriel mengungkapkan bahwa banyak kesan-kesan yang positif dalam kegiatan itu, salah satunya adalah menambah teman kemudian juga menambah pengalaman dalam mengurusi akreditasi. (Yusuf/Humas)