KORAN GALA – Kontes Robot Indonesia (KRI) karya mahasiswa se Indonesia tahap seleksi wilayah I dan II tahun 2024, yang digelar di Edutorium Ahmad Dahlan, kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Pabelan, melombakan Robot Tematik dengan kemampuan memilah sampah.
Robot dengan teknologi kecerdasan buatan atau artificial inteligence (AI) tersebut, merupakan tema baru dalam KRI ke-22 tahun 2024, setelah pada tahun 2023 untuk pertama kali dilombakan Robot Bawah Air.
Ketua Tim Juri KRI 2024, Prof. Benyamin Kusumoputro, di sela memantau KRI 2024 di selasar Edutorium Ahmad Dahlan, Senin (27/5/2024) siang, menyatakan, sampah merupakan masalah rumit yang akan selalu menjadi problem besar.
Dalam KRI, pembuatan robot tematik pemilah sampah yang menggunakan AI, bisa mengenali sampah berbahaya dan tidak berbahaya bagi manusia.
“Pemilahan sampah, sedapat mungkin harus tidak menggunakan tangan manusia secara langsung. Robot tematik itu yang akan melakukan pemilahan sampah,” katanya.
Dalam KRI 2024 yang merupakan KRI ke-22, menurut Prof. Benyamin, tercatat sebanyak 317 karya robot dengan berbagai divisi berasal dari lebih 100 perguruan tinggi, diikutkan dalam seleksi wilayah I dan II.
Selain Robot Tematik pemilah sampah yang termasuk dalam divisi Kontes Robot Tematik Indonesia (KRTI), 6 divisi lainnya adalah Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI), Kontes Robot Sepak Bola Indonesia Beroda (KRBI-B), Kontes Robot Sepak Bola Indonesia Humanoid (KRSBI-H), Kontes Robot Bawah Air Indonesia (KRBAI), Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI) dan Kontes Robot SAR Indonesia (KRSRI).
Jumlah peserta KRI 2024 ini semakin banyak, katanya, karena mahasiswa sekarang semakin terbiasa menggunakan AI.
“Penjurian dalam KRI 2024 ini, dilakukan 10 orang anggota dewan juri, di antaranya dari ITB, UGM, UI, ITS, Spens dan Politeknik Negeri Bandung. Kira-kira sepertiga dari masing-masing divisi yang lolos seleksi, akan maju ke kontes tingkat nasional,” jelas Prof. Benyamin yang merupakan guru besar UI.
Dia menambahkan, penilaian setiap divisi ada kriteria masing-masing. Di kontes tingkat nasional pada bulan Juli 2024, tiap karya robot akan diadu head to head dan pemenang setiap divisi akan diikutkan kompetisi internasional di Vietnam.
Rektor UMS, Prof. Sofyan Anif, mengungkapkan, UMS merupakan perguruan tinggi swasta kedua yang ditunjuk sebagai tuan rumah pelaksana KRI. Di ajang KRI 2024, tim mahasiswa UMS mengikutkan 4 karya robot di 4 divisi.
Menyinggung KRI yang digelar setiap tahun sejak 2003, Prof. Sofyan Anif, menyatakan, teknologi robot yang dihasilkan para mahasiswa Indonesia merupakan pintu masuk dengan arah yang jelas, bahwa bangsa Indonesia mampu mengembangkan teknologi robotik (Tok Suwarto).***