MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA – Dari 172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA) di seluruh Indonesia, 27 diantaranya berada di teritorial wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, dan 12 statusnya sudah universitas.
Sebagai wilayah dengan PTMA terbanyak dibandingkan wilayah-wilayah Muhammadiyah lain, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah tidak ingin PTMA hanya unggul dari segi jumlah, tapi juga harus unggul kualitasnya.
Hal itu disampaikan oleh Ketua PWM Jateng, Tafsir dalam Rakor PTMA se-Wilayah Muhammadiyah Jateng yang digelar di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada Selasa (14/5).
“Jawa Tengah itu terdapat 27 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah. Dari 27 itu kemudian 12nya adalah Universitas. Mungkin ini terbanyak se-Indonesia, khususnya Muhammadiyah. Setahu saya, Jawa Timur itu 8. Namun dari 27 itu, sebagian stagnan,” kata Tasfir.
PWM Jawa Tengah juga sebagai komunikator yang menyambungkan aspirasi keinginan daerah-daerah Muhammadiyah dengan Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah dalam urusan pendirian PTMA.
Menjaga kualitas sebagai kunci mengembangkan PTMA diaminkan oleh Rektor UMS yang juga Bendahara Umum PWM Jawa Tengah, Sofyan Anif pada kesempatan ini. Kualitas ini berpengaruh pada kenaikan jumlah mahasiswa UMS.
Sofyan Anif menjelaskan, perbaikan dan peningkatan kualitas PTMA menjadi kunci untuk menjaga kepercayaan publik kepada UMS. Kualitas menjadi bukti yang menarik bagi masyarakat untuk memilih UMS sebagai tempat untuk belajar.
“Maka, menurut laporan, jumlah calon mahasiswa yang mendaftarkan diri per hari ini sudah 12.000, adapun yang sudah registrasi ulang sejumlah 3.000, angka ini naik 4% dari tahun lalu,” ucap Sofyan.
Selain itu, Sofyan juga menyampaikan bahwa, 80% program studi di UMS telah terakreditasi unggul dan masih akan terus bertambah. Upaya ini dilakukan untuk menjaga kualitas pendidikan yang diberikan kepada mahasiswa.