Tim Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Pengabdian berupa pengelolaan sampah di Desa Jetis,menjadi produk bernilai ekonomis.
Pengabdian ini bertujuan untuk menciptakan lingkunan hidup yang bersih dan sehat serta dapat merubah sampah menjadi produk bernilai ekonomis.
Terdapat 5 kegiatan yang dilakukan di desa jetis selama 3 bulan yang terbagi yaitu ;
- Pembuatan Eco-enzyme yang dilaksanakan oleh dr.dr.Siti Soekiswati,S.H.,M.H bersama Mahasiswa Ilma Syifa’un Nisa dan Lisanul Latifah yang dilaksanakan pada pekan 1 dan 2.
- Pembuatan Bio Wase (Kompos) yang dilaksanakan oleh dr.Sulistyani,Sp.N bersama Mahasiswa Ahmad Fajar Setiawan Jodi dan Bertha Nanta yang dilaksanakan pada pekan 3 dan 4.
- Pembuatan EcoBrick yang dilaksanakan oleh dr.Nida Faradisa F,M.MR bersama Mahasiswa Ahmad Fajar Setiawan Jodi dan Bertha Nanta yang dilaksanakan pada pekan 5 dan 6.
- Pembuatan Sabun dengan bahan dasar minyak jelantah yang dilaksanakan oleh dr.Retno Sintowati,M.Sc. bersama Mahasiswa Lisanul Latifah dan Rahma Ghaida yang dilaksanakan pada pekan 7 dan 8.
- Budidaya Tanaman Hias & Buah organik yang dilaksanakan oleh dr.Nida Faradisa F,M.MR bersama Mahasiswa Rahma Ghaida dan Ilma Syifa’un Nisa yang dilaksanakan pada pekan 9 dan 10.
Eco-enzyme merupakan hasil olahan limbah dapur yang difermentasi dengan menggunakan gula. Limbah dapur yang diolah adalah yang berupa ampas buah dan sayuran. Pada dasarnya, eco enzyme mempercepat reaksi bio-kimia di alam untuk menghasilkan enzim yang berguna, menggunakan sampah buah atau sayuran yang difermentasi 3 bulan. Enzim dari “sampah” ini adalah salah satu cara manajemen sampah yang memanfaatkan sisa-sisa bahan dapur yang tidak dipakai lagi untuk menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Eco Enzyme diklaim mampu melepaskan gas ozon (O3) yang dapat mengurangi karbondioksida (CO2) di atmosfer yang membendung panas di awan. Sehingga akan mengurangi efek rumah kaca dan pemanasan global. Eco enzym juga mengubah amonia menjadi nitrat (NO3), hormon alami dan nutrisi untuk tanaman. Selain itu, cairan itu dapat mengubah CO2 menjadi karbonat (CO3) yang bermanfaat bagi tanaman laut dan kehidupan laut.
Dr. Siti Sukiswati selaku Ketua pengabdiannkepada masyarakat, berharap dengan adanya pengabdian ini dapat mengubah persepsi masyarakat tentang etika lingkungan berdasar transendental Islam.
“Ke depan pengabdian ini diharapkan dapat menjadikan desa Jetis menjadi percontohan dalam pengelolaan sampah. Diharapkan akan dapat disusun semacam kurikulum/panduan pembelajaran mengenai Etika lingkungan bagi akademisi maupun masyarakat, terutama terkait pengelolaan sampah,”. (Brondy/Humas)