ums.ac.id, SURAKARTA – Fakultas Komunikasi dan Informatika (FKI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengadakan pelepasan untuk para calon wisudawan UMS, Sabtu (17/6) di Gedung Pascasarjana UMS.
Pada pelepasan wisudawan FKI periode IV 2023, tercatat 68 mahasiswa Teknik Informatika dan 39 mahasiswa dari Ilmu Komunikasi. Wisudawan terbaik fakultas diraih Frischa Aulia Salsabila B dengan IPK 3.95 dan waktu tempuh belajar selama 3 tahun 8 bulan.
BACA JUGA : Guru Besar UMS Berikan Masukan untuk Draft Revisi UU Penyiaran
Nurgiyatna S.T. M.Sc. Ph.D memberikan pesan-pesannya kepada 107 wisudawan agar tetap terus belajar, tidak hanya berhenti hanya karena telah menyandang gelar sarjana.
“Jangan lupa anda sudah lulus S1 bukan berarti saatnya untuk berhenti belajar, tetap terus belajar selama hayat masih di kandung badan, maka kita juga terus belajar agar bisa meningkatkan kualitas diri kita,” ungkap Nurgiyatna.
Dukungan juga dia berikan kepada para calon alumni untuk terus mencoba banyak cara, meskipun mengalami kegagalan. Setiap upaya yang sungguh sungguh, pasti akan menuai hasilnya.
“Kemudian kalau satu-dua pintu ternyata anda tidak bisa masuk di sana, jangan berputus asa. Segera cari peluang pintu lain,” tegas Dekan FKI itu.
BACA JUGA : Pendidikan Akuntansi UMS Gandeng PCIM Malaysia Lakukan Peningkatan Literasi Keuangan
Wakil Dekan 3 Ahmada Auliya Rahman, S.I.Kom., M.Pd., berharap para wisudawan FKI ini dapat bersinergi dan mempraktikan ilmu-ilmu yang telah didapat di kampus, serta memberikan kontribusinya kepada masyarakat.
“Harapan kami, wisudawan FKI bisa berperan dalam bermasyarakat, memberikan peran-peran positif, baik di dunia kerja maupun yang mau lanjut berwirausaha, ataupun yang mau melanjutkan studi tingkat lanjut,” harapnya.
Dalam acara pelepasan tersebut, Alumni FKI UMS Khairul Syafuddin, S.I.Kom., M.A menyempatkan untuk datang dan membagikan motivasi serta pengalamannya. Dia membeberkan tips dan triknya untuk para calon wisudawan ketika akan melangkah ke dunia kerja.
BACA JUGA : Beasiswa UMS Wujud Komitmen Dunia Pendidikan Indonesia
Bangun jaringan sejak dini, pahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri, soft skill lebih penting daripada IPK, dan selalu jaga attitude karena skill bekerja dapat diasah.
“Kedisiplinan itu menjadi satu poin utama yang dapat dilihat oleh orang lain, itu juga yang menentukan keprofesionalitasan kita,” pesannya.
Dia menyarankan agar wisudawan berupaya membangun jaringan. “Tapi jaringan saat ini juga menentukan. Jaringan itu bukan berarti orang dalam, tapi bagaimana orang lain itu mengenal diri kita secara baik, mengenal bagaimana kinerja kita,” ungkap alumni UMS yang saat ini menjadi dosen di Universitas Sahid Jakarta. (Maysali/Humas)