You are currently viewing Khatib di Stadion Wilis, Rektor UMMAD Prof.,Dr., Sofyan Anif Ajak Bangun Karakter Unggul Lewat Spirit Hari Raya Qurban 1444 H

Khatib di Stadion Wilis, Rektor UMMAD Prof.,Dr., Sofyan Anif Ajak Bangun Karakter Unggul Lewat Spirit Hari Raya Qurban 1444 H

ums.ac.id, PABELAN – Rektor Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD) Prof. Dr. Sofyan Anif M.Si., mejadi imam dan khotib Sholat Idul Adha 1444 H pada Rabu, (28/6) yang berlokasi di Stadion Wilis Kota Madiun. Penyelenggara sholat Idul Adha dari Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kota Madiun.

Dalam khutbahnya, Prof., Dr. Sofyan Anif M.Si., menyampaikan tema ‘Membangun Karakter Bangsa yang Unggul Melalui Spirit Hari Raya Qurban 1444 H’.

BACA JUGA : Idul Adha 1444 H, Pesma KH Mas Mansur UMS Lakukan Edukasi dan Praktik Penyembelihan Halal

“Pada hari ini kita melaksanakan napak tilas sejarah besar Nabi Ibrahim dan putranya Ismail A.S, yang telah meletakkan dasar-dasar ketaqwaannya kepada Allah SWT melalui pengorbanan besar yang dilakukan oleh seluruh keluarganya sebagai modal dalam membangun kota Mekkah Al-Mukarromah,” ungkap Sofyan di hadapan ribuan jamaahnya.

Menurutnya, umat Islam melaksanakan ibadah qurban harus diimbangi dengan kesadaran penuh akan esensi dan makna yang hakiki atas peristiwan qurban tersebut. Sehingga kehadirannya, hanya patut disambut dengan perasaan tasyakur dan ketakwaan kepada Allah SWT, dan sekaligus dapat dijadikan sebagai momentum untuk mempersiapkan diri dalam membangun masyarakat utama sebagai bentuk kontribusi kita dalam membangun bangsa Indonesia yang berkemajuan, bangsa yang senantiasa mendapatkan limpahan rahmat, hidayah dan berkah dibawah naungan ridlo Allah SWT.

“Dari contoh peristiwa yang ditunjukkan oleh Nabuyullah Ibrohim A.S. dan putranya Ismail, apabila kita kaji secara mendalam, maka kita tidak saja akan menemukan hakekat qurban yang sebenarnya, tetapi juga akan menjumpai beberapa hikmah yang sangat berarti bagi kehidupan beragama kita dalam rangka mencapai tingkat ketakwaan yang paling tinggi kepada Allah SWT,” paparnya.

Dengan demikian, lanjutnya, momentum yang bernilai mulai ini, tidak sekedar menjadi ritus tanpa makna atau tradisi tanpa arti, akan tetapi dapat dijadikan pelajaran bagi segenap umat Islam dalam menjalankan perintah Allah SWT. Secara umum, 4 poin penting pelajaran yang dapat dapat diambil dari peristiwa Qurban.

BACA JUGA : Jamaah Sholat Idul Adha 1444 H di Edutorium UMS Membludak

“Pertama, Qurban dalah sebagai ungkapan rasa kepatuhan dan ketaatan yang didasari oleh keimanan yang mendalam. Ke dua Qurban sebagai tuntutan perjuangan. Qurban sebagai tuntutan perjuangan. Qurban sebagai ungkapan kepedulian sosial,” jelas dia yang juga Rektor UMS itu.

Dari beberapa hikmah di atas, ada dua pelajaran yang secara langsung terkait dengan tema khutbah, yaitu berqurban sebagai tuntutan perjuangan untuk mewujudkan terbentuknya masyarakat utama menuju Indonesia berkemajuan, dan berqurban sebagai implementasi dari hati yang beriman yang diwujudkan dalam bentuk kepatuhan dan ketaatan menjalankan perintah Allah Azza wa Jalla.

“Dari beberapa hikmah di atas, ada dua pelajaran yang secara langsung terkait dengan tema khutbah, yaitu berqurban sebagai tuntutan perjuangan untuk mewujudkan terbentuknya masyarakat utama menuju Indonesia berkemajuan, dan berqurban sebagai implementasi dari hati yang beriman yang diwujudkan dalam bentuk kepatuhan dan ketaatan menjalankan perintah Allah Azza wa Jalla,” paparnya.

BACA JUGA : Arsitektur UMS Gelar Workshop Gali Arsitektur Islam sebagai Topik Penelitian dan Publikasi

Sehingga, tambahnya, akan mampu menjadi motivasi diri untuk memberikan sesuatu yang terbaik bagi bangsa dan negara dalam menciptakan Indonesia yang berkamajuan, yang 10 rakyatnya sejahtera lahir batin di bawah naungan ridlo Allah SWT. (Fika humas)