ums.ac.id, PABELAN– Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), melakukan kunjungan ke Kampung Edukasi Duren Sari, Boyolali.
Kunjungan ke Dusun Duren Sari, Desa Kembang Kuning Cepogo Kabupaten Boyolali, dilakukan Sabtu (10/6). Uun Sismiyardi, selaku inisiator Kampung Edukasi manyatakan keberadaan Kampung edukasi ini dalam rangka melestarikan berbagai macam permainan tardisional serta menjaga nilai sopan-santun yang dinilai mulai hilang dikalangan generasi muda.
BACA JUGA : Adakan Lokakarya, Arsitektur UMS Siap Kembangkan Kurikulum Bereputasi Internasional
“Ini berangkat dari keprihatinan hilangnya norma dan nilai sopan santun yang menjadi ciri khas masyarakat Jawa, lalu juga punahnya berbagai macam permainan tradisional yang telah digantikan oleh gawai,” ujar Uun, Selasa (13/6).
Saat wawancara dengan salah satu peserta mahasiswa, Umda Garit Tiar, dia menyatakan kekagumannya terhadap ide Kampung Edukasi ini, sebab dapat menjadi sarana belajar tentang budaya Indonesia.
BACA JUGA : Jelang Pemilu 2024, Sekolah Pascasarjana Gelar Interdisclipinary Sharing
“Saya pikir kampung edukasi ini sudah menjadi destinasti alternatif. Selain wisata, kita bisa belajar tentang banyak hal, meskipun demikian, masih ada beberapa yang perlu dikembangkan seperti kondisi museum perabotan, yang masih belum terisi penuh,” jelas Umda.
Desa Edukasi ini sendiri telah berdiri sejak tahun 2021, serta memiliki destinasi utama yakni piwulang unggah-ungguh, musium perabotan, dan plataran srawung dolanan tradisional. Hal ini yang membuat Desa Edukasi memiliki daya tarik tersendiri karna tak hanya menawarkan keindahan alam, tapi juga keindahan dari budaya indonesia khususnya Jawa.(Alifya/Humas)