Berdayakan Perempuan, PK IMM Al-Ghozali Cetuskan Program Rumah Usaha Perempuan di Desa Kebongulo, Boyolali

ums.ac.id, SOLO – Dalam rangka mewujudkan aksi nyata dan memaksimalkan potensi diri dengan bekerja di lingkungan rumah, sekaligus mengelola Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di desa. Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Al-Ghozali Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mencetuskan Program RUMUSAN (Rumah Usaha Perempuan), yang mendapatkan pendanaan dari Program Penguatan Kapasitas (PPK) Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Kemendikbud Ristek 2024.

Kegiatan pengabdian ini ditujukan kepada warga di desa Kebongulo Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali. PK IMM Al-Ghozali UMS mengemas kegiatan dalam Program RUMUSAN (Rumah Usaha Perempuan) yang termotivasi dari mata kuliah Psikologi Komunitas. Pengabdian ini dibimbing oleh Suwanda Priyadi., S. Psi., M.A.

“Dalam program ini bergerak dalam 3 ranah yaitu yang pertama pengelolaan SDA yang dimiliki seperti hasil perkebunan, kotoran sapi yang kemudian dan sampah domestik menjadi bahan yang memiliki nilai jual lebih tinggi, yang kedua dengan masifnya teknologi di era digital IMM Al-Ghozali juga mengajarkan e-commerce agar memudahkan proses jual beli dan dengan target yang lebih luas,” terang Ketua Umum PK IMM Al-Ghozali, Irham Zulfikar Ahmad, Selasa (25/6).

BACA JUGA Bahas Produk Halal dan Manajemen Kesehatan Mental, Tim Dosen UMS Gelar Pengabdian Masyarakat Internasional di Korea Selatan

Selain itu, mereka menyasar pada aspek psikologis untuk memberdayakan perempuan sehingga mampu menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan keluarga. Oleh karena itu, PK IMM Al-Ghozali juga memberikan inovasi tempat belajar yang ramah untuk ibu-ibu yang memiliki anak dengan disediakan tempat bermain edukatif.

Irham menerangkan, latar belakang dari kegiatan ini adalah Sumber Daya Alam yang melimpah namun Sumber Daya Manusia masih kurang tertata dalam memanfaatkan SDA dan kurang dapat mengolah dan memasarkan produk.

Desa Kebungulo memiliki banyak sapi ternak yang dimanfaatkan susunya, karena di desa tersebut 90% warganya memelihara sapi.

Saat ini, tim dari IMM Al-Ghozali telah melakukan launching dan sosialisasi pertama sekaligus pengisian kuisioner yang telah dilaksanakan pada 23 Juni 2024. Rencananya, kegiatan pertama akan dilakukan pada bulan Juli dengan subprogram pertama adalah pemanfaatan limbah sapi menjadi pupuk dan briket.

Subprogram ke dua adalah pembuatan kerajinan dari sampah domestik warga setempat. Melihat banyaknya sampah yang belum terkelola dengan baik. Sub-program ke tiga adalah psikoedukasi terhadap warga desa mengenai kelekatan keluarga. Kemudian sub-program selanjutnya adalah pembuatan website desa khusus untuk menjadi media transaksi jual beli hasil olahan desa Kebongulo itu sendiri.

“Harapannya adanya website e-commerce ini dapat memasifkan kegiatan ekonomi di desa Kebongulo agar semakin meningkat. Terwujudnya home industri sebagai penghasilan yang tetap, meningkatnya kesehatan mental warga, kemudian dapat memberdayakan SDM yang terlantar, meningkatnya lapangan pekerjaan, serta berkurangnya jumlah pengangguran,” harap Irham. (Maysali/Humas)