ums.ac.id, SOLO – Fakultas Kedokteran (FK) UMS terus mendorong mahasiswanya agar tidak takut untuk mencoba. Hal tersebut ditujukan untuk menjadikan lulusan yang mampu bekerja secara profesional untuk memberikan layanan kesehatan yang paripurna.
Keterampilan profesional dapat diasah melalui berbagai perlombaan maupun event di bidang kedokteran. Dosen FK UMS dr. Restu Triwulandari Tolibin, Sp.A., mengharapkan mahasiswa tidak hanya raih prestasi, tapi juga menjaring sebanyak-banyaknya ilmu serta pengalaman di luar kelas.
“Walaupun goalsnya berprestasi tapi kami dari kampus membawa tim supaya mahasiswa berani dan punya pengalaman, seperti apa sih soal ujian board nasional untuk pediatri atau anak itu,” ungkapnya pada Selasa, (4/6).
Restu selaku pembimbing dua tim UMS yang berlaga pada Lomba Cerdas Cermat Dokter Muda Se Indonesia di Universitas Brawijaya menambahkan, bahwa FK UMS mendukung penuh kegiatan mahasiswa. Akomodasi untuk kepentingan lomba diberikan beserta pendampingan hingga akhir acara agar mahasiswa fokus belajar.
Dua tim tersebut berhasil menjadi finalis dalam lomba tersebut. Mahasiswa Profesi Dokter UMS yang mengikuti lomba tersebut adalah Almas Hilwiana, Lidya Goprani Umar, Nabil Nawal Sarif, dan Rahmi lzzat Salsabila, Reza Khairunnisa serta Sarwasri Fajra Nugrahaeni.
Salah satu anggota tim cerdas cermat, Lidya Goprani Umar, membagikan kesannya selama mengikuti perlombaan. Dirinya mengaku bangga menjadi salah satu universitas swasta yang mampu bersaing dengan universitas negeri lainnya meski adanya keterbatasan waktu.
“Sebenarnya dari kita baru mendapatkan informasi satu minggu sebelum lomba, jadi agak sedikit terburu-buru, tetapi karena bantuan kampus akhirnya bisa tercover,” ungkap Lidya.
Terbukti dengan perolehan nilai CBT tertinggi mengantarkan tim cerdas cermat UMS sampai ke babak selanjutnya walaupun persiapan singkat.
Rahmi Izzati Salsabila, perwakilan dari tim lain yang berhasil meraih nilai tertinggi pada tahap pertama, mengaku bersyukur mendapat kesempatan mengikuti lomba. Keikutsertaannya ini melatih ketangkasan dan kecepatan dalam berpikir dan mengambil keputusan serta melatih kekompakan tim.
“Hanya 10 sampai 15 detik harus tahu jawabannya dari semua materi pediatri yang mashallah banyaknya,” tambah Rahmi.
Ia juga senang bertemu dokter-dokter muda dari kampus lain di seluruh Indonesia. Sekaligus lomba ini menjadi bagian persiapan ujian kompetensi karena tipe soal yang serupa.
Dosen pendamping tim UMS menyebut untuk menjadi sukses, tidak hanya pintar tetapi harus rajin dan mampu bekerjasama dengan baik. Team works sangat penting di lingkungan kerja. Maka mengikuti lomba dapat menjadi wadah untuk melatihnya.
Lebih lanjut, Restu optimis ke depannya Prodi Kedokteran mampu raih lebih banyak prestasi dengan sering mengikuti event nasional, melihat seberapa besar potensi mahasiswa serta dukungan penuh dari kampus. (Fitri/Maysali/Humas)