Pusat Studi Lingkungan UMS, Emban Misi Pelestarian dan Penghijauan Lingkungan

ums.ac.id, SOLO – Isu lingkungan menjadi pembahasan yang menguat ketika era globalisasi dengan berbagai teknologinya berdampak pada bumi. Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (World Environment Day) yang diperingati pada setiap 5 Juni tahun ini mengangkat tema “Land Restoration, Desertification, and Drought Resilience”.

Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sebagai salah satu perguruan tinggi dengan visi sebagai pusat pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni, juga memberikan fokus khusus pada kelestarian lingkungan hidup yang baik. Untuk itu, Pusat Studi Lingkungan (PSL) UMS terbentuk untuk melakukan riset dan pengembangan dalam mengelola lingkungan.

Kepala Pusat Studi Lingkungan UMS Dra. Alif Noor Anna, M.Si., menerangkan, terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan oleh PSL UMS seperti penelitian dan kerja sama. Pada tahun 2024 ini, PSL UMS mendapatkan dana hibah untuk rencana Riset Kolaborasi Internasional (RKI). Kerja sama juga dilakukan dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) seluruh eks-Karesidenan Surakarta.

PSL UMS berkomitmen untuk menjadi pivot kajian lingkungan yang aktif merawat Indonesia. Visi dari PSL adalah untuk menjadi lembaga studi yang menghasilkan penemuan-penemuan baru dalam bidang lingkungan hidup yang unggul dan memberi arah perubahan.

“Urgensinya berkaitan dengan lingkungan. Lingkungan itu bisa melalui pemeliharaan sehingga bisa membuat bentuk lingkungan yang lebih baik,” ungkap Alif Noor Anna, Rabu (5/6).

Pengertian dari lingkungan itu sendiri luas, bukan hanya lingkungan di sekitar tetapi seperti Daerah Aliran Sungai, Perkotaan, Pedesaan. Untuk pemeliharaannya bisa melalui sistem atau program.

PSL UMS juga turut aktif dalam menjaga dan merawat kelestarian lingkungan dengan melakukan penghijauan. Selain itu, pengabdian kepada masyarakat juga dilakukan melalui kerja sama dengan ‘Aisyiyah dengan melakukan pertemuan-pertemuan rutin.

“Kita udah kerja sama untuk taman kota Surakarta. Jadi kita menawarkan kemudian dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Surakarta, kemudian mereka juga memberikan kepada kita desain atau yang diinginkan pada apa yang diprioritaskan dan wilayah yang mana. Di Surakarta sebagian sudah dilakukan jadi nanti yang mana lagi tambahannya atau mungkin ada yang perlu direhab atau diremajakan lagi,” terang Kepala PSL UMS.

PSL UMS ini tidak hanya beranggotakan dari dosen Geografi UMS, melainkan lintas fakultas seperti Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan Fakultas Teknik.

“Insya Allah seperti harapan kita semua ya bukan hanya pusat studi lingkungan jadi tentunya kita akan mengelola lingkungan ini menjadi lingkungan secara keseluruhan itu menjadi baik, jadi lingkungan fisik maupun lingkungan human-nya (mental). Itu yang diinginkan bukan oleh Pusat Studi Lingkungan saja tetapi umumnya adalah Universitas Muhammadiyah Surakarta,” pungkasnya.

Isu lingkungan juga menjadi bagian dari Keputusan Muktamar 48 Muhammadiyah pada poin C Kemanusiaan Universal No 2 mengenai regulasi dampak perubahan iklim. (Maysali/Humas)