Cegah Bullying di Sekolah Dasar, Tim PKM-PM UMS Gagas Permainan Teknologi AR Anti-Bullying

ums.ac.id, SURAKARTA – Tim Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyusun program mengenai pencegahan tindak bullying di SD Negeri Gumpang 03 Kartasura. Program ini berlangsung selama 4 bulan yang telah dimulai pada bulan April 2024.

Sebagai langkah awal, sebanyak 20 siswa dari kelas III dan IV, diberikan penyuluhan mengenai bullying yang saat ini sering terjadi di sekolah.

Dosen Pembimbing, Ika Candra Sayekti, M.Pd., menyampaikan pengabdian masyarakat menjadi bentuk untuk menanggapi isu maraknya bullying di sekitar lingkungan sekolah yang akhir-akhir ini banyak terjadi.

“Ketika kita menghadapi isu-isu di masyarakat, sebagai seorang mahasiswa maka perlu mengatasi permasalahan tersebut sehingga tercipta lingkungan sekolah yang aman dan nyaman,” papar Dosen Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) UMS pada Rabu, (31/7).

Ika juga menyampaikan salah satu program kegiatan Tim PKM-PM UMS adalah memberikan edukasi terkait upaya mengatasi tindak bullying pada anak. Dalam kegiatan itu tim yang diampunya menawarkan edukasi kreatif yaitu dengan bermain ular tangga disertai dengan kartu flash card berbasis Augmented Reality.

Ketua Tim Pengabdian, Vera Dewi Nazarina, memaparkan harapannya dengan hadirnya Tim Pengabdian PKM-PM UMS agar dapat membantu menyelesaikan permasalahan terkait bullying.

“Saya berharap nantinya dengan adanya edukasi bullying berbasis game dari tim PKM-PM kami, dapat menjadi langkah awal dalam mengurangi tindak bullying di sekolah dasar,” terang Vera.

Kegiatan bermain ular tangga dan flash card berbasis augmented reality itu diikuti oleh 20 siswa kelas III dan IV, serta 1 guru wali kelas IV sebagai pendamping yang turut serta pada kegiatan, dengan harapan agar wali kelas dapat melanjutkan program ini ke depannya.

Vera memaparkan, Game ular tangga dimainkan secara berkelompok. Setiap kelompok akan diwakilkan 1 orang untuk bermain dan memutar dadu. Setiap anak yang mendapatkan ular saat bermain akan mendapatkan satu kartu flash card dan menjawab mengenai pertanyaan seputar bullying.

Setelah itu, siswa melakukan diskusi dengan teman kelompoknya. Setelah kelompok tersebut menjawab benar atau salah, jawaban tersebut akan divalidasi dengan men-scan kartu flash card kemudian akan muncul suara dan gambar yang berisi jawaban atas pertanyaan.

“Penggunaan augmented reality, itu digunakan untuk memvalidasi jawaban siswa dan membuat siswa tertarik bermain game ini,” papar Muhammad Isnaini pada akhir kegiatan dari Tim PKM-PM.

Salah satu murid kelas VI, Kayla, saat ditanyai oleh Tim PKM-PM mengatakan bahwa permainan yang dilakukan sangat seru dan menyenangkan.

“Seru sekali kak,” tutur Kayla.

Penutupan kegiatan dilakukan oleh tim dan juga guru wali kelas IV. Darsini selaku wali kelas menuturkan harapannya mengenai kegiatan yang diusung oleh mahasiswa UMS.

“Harapan saya kepada Tim PKM-PM serta murid-murid SDN Gumpang 3, kegiatan ini dapat bermanfaat sesuai dengan tujuan program ini yaitu mengurangi angka bullying di kalangan siswa dan mencegah tindak bullying di Gumpang 3 Kartasura,” ujar wali kelas. (Yusuf/Humas)