Dosen UMS Berikan Tips Melakukan Riset pada Kuliah Pakar yang Diadakan oleh Pascasarjana UNS

ums.ac.id, SURAKARTA – Sebagai upaya memecahkan sebuah masalah, diperlukan sebuah riset guna mencari fakta-fakta baru. Begitu penjelasan oleh Dr. Ambarwati, M.Si., selaku Ketua Riset Lembaga Riset dan Inovasi (LRI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), pada saat mengisi Kuliah Pakar dengan topik “Komunikasi sebagai Pilar Pemberdayaan Kesehatan: Membangun Masyarakat Sehat dan Tangguh melalui Dialog, Riset dan Standar Kompetensi”.

Ambrawati mengisi Kuliah Pakar yang dilaksanakan oleh Program Studi S2 dan S3 Penyuluhan Pembangunan/Pemberdayaan Masyarakat Sekolah Pascasarjana Universitas Sebelas Maret (UNS), pada Jum’at (28/6) lalu.


Kegiatan yang dilaksanakan di Ruang Sidang Gedung Pascasarjana UNS lt 6 ini, mengundang tiga narasumber dengan sub topik yang berbeda. Di antaranya, Dr. Dyah Woro Untari, S.P., M.P., Dosen Prodi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM); Dr. Ambarwati, M.Si., Ketua Riset Lembaga Riset dan Inovasi UMS; serta Arini Widyastuti, STP., MSc., Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di Bidang Standarisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK) Badan Standarisasi Nasional (BSN).

Ambarwati yang juga Lektor Kepala Prodi Pendidikan Biologi UMS ini, berbicara mengenai metode riset komunikasi dan pemberdayaan bidang kesehatan. Dia menjelaskan bahwa riset pada pendidikan program Pascasarjana yang wajib dilakukan mahasiswa adalah Tesis untuk Program Magister, dan Disertasi bagi Program Doktoral.

Dia menyebutkan terdapat beberapa kesalahan yang sering muncul pada saat mahasiswa memulai melakukan riset. Menurutnya, banyak mahasiswa yang cenderung mengajukan tema (atau bahkan judul), padahal seharusnya yang pertama kali dilakukan adalah menentukan masalah terlebih dahulu.

“Secara umum riset adalah mencari fakta-fakta baru. Dengan riset bisa jadi hal yang selama ini atau telah lama diyakini kebenarannya ternyata tidak sepenuhnya benar, sehingga bisa muncul teori baru. Karena tujuan riset salah satunya adalah mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada (di masyarakat),” jelas Ambarwati yang dikonfirmasi pada Jum’at (19/07).

Ambarwati melanjutkan, bahwa menjaga hubungan dan komunikasi dengan berbagai pihak yang terkait juga penting dalam melakukan riset.

“Dengan ini, sebagai pesan singkat. Bahwa dalam menyusun tesis atau disertasi perlu ketelitian, ketelatenan, kesabaran, dan saling memotivasi antara mahasiswa yang satu dengan yang lainnya. Perlu juga menjaga hubungan dan komunikasi yang baik dengan tim pembimbing dan tim promotor,” lanjut Ambarwati. (Eva/Humas)