ums.ac.id, SURAKARTA – Lembaga Pengembangan Pondok, Al-Islam, dan Kemuhammadiyahan (LPPIK) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Daurah Tahfidz untuk mahasantri Pondok Hajjah Nuriyah Shabran UMS di Masjid Al-Munajat, kompleks Pondok Shabran Timur, Dukuh Makamhaji Kartasura. Kegiatan Tahfidz Camp ini berlangsung mulai Jumat-Selasa, (19-23/7). Peserta berasal dari program Idad dan reguler sebanyak 45, dengan capaian minimal 10 juz dari kewajiban program Idad.
Kegiatan ini merupakan bagian dari dukungan LPPIK UMS terhadap keberlanjutan program Idad yang berlangsung selama satu tahun. Selama program Idad, mahasantri wajib belajar bahasa Arab aktif disela waktu ibadah sholat rawatib dan kuliah. Setiap pekannya, peserta bertemu 6 kali untuk menyelesaikan kewajiban 10 juz.
Puncak kegiatan Tahfidz Camp ini menjadi persiapan penting sebelum melanjutkan ke program perkuliahan reguler. Mahasantri akan menghadapi Haflah Akhirussanah, menandai selesainya masa pendidikan Idad dengan tasmi sekali duduk 5 juz. Daurah ini dijadikan wadah untuk mempersiapkan mereka menghadapi ujian tersebut.
“Sebagai kader Muhammadiyah, bekal ini penting untuk menjadi Dai di masa mendatang dalam berdakwah,” ujar KH Jazuli Al Demaky, kepala program Deputi Pembinaan Pesantren LPPIK UMS Senin, (22/7).
Ketua koordinator pembina Daurah, Erlan Dwi Cahyo, S. Ag, menambahkan, kegiatan pada Jumat, (19/7) lalu adalah dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas ilmu maupun hafalan.
“Kami mengapresiasi perhatian besar ini. Semoga kegiatan ini dapat memaksimalkan hafalan yang sudah tercapai dan mengejar ketertinggalan bagi yang membutuhkan. Ini juga gerbang awal untuk masuk ke perkuliahan reguler, meningkatkan kualitas dan kuantitas ilmu maupun hafalan kedepannya,” ujarnya.
Dengan berakhirnya kegiatan ini, lanjutnya, diharapkan mahasantri mampu menjaga istiqomah dalam pendidikan Yaumiyah mereka dan terus meningkatkan kualitas keilmuan dan hafalan. (Fika/Humas)