Merangkai Kebersamaan: Sosialisasi untuk Lansia dan Keluarga serta Pemeriksaan Kesehatan Gratis oleh Tim PKM PM UMS

ums.ac.id, SOLO – Tim Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM PM) Pondok Simbah Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) meluncurkan program penyuluhan kebugaran dan kesehatan pada keluarga dan lansia. Program ini diadakan untuk mengatasi minimnya pengetahuan serta kesadaran keluarga tentang pentingnya menjaga kebugaran fisik pada lansia.

Tsania Haifa’ Kurniahadi, selaku ketua pelaksana program, menjelaskan bahwa minimnya pengetahuan keluarga terkait kebugaran pada lansia menjadi salah satu faktor permasalahan. Dari kondisi tersebut Tsania yang merupakan mahasiswa Fisioterapi angkatan 2021 dan empat anggota tim yaitu Fahra Fadhilla, Muhammad Isa Hanafi, Siti Azzura Zain, dan Aldin Nasrun Minalloh bergerak menggelar kegiatan Simbah Pinter#2 dengan tema Merangkai Kebersamaan: Sosialisasi untuk Lansia dan Keluarga serta Cek Kesehatan Gratis yang berlangsung pada Sabtu, (18/5) lalu.

“Kegiatan ini berlangsung sebagai upaya preventif dengan memberikan sosialisasi kepada Lansia dan keluarga untuk menanamkan kesadaran, kepedulian serta meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya kebugaran dan kesehatan pada lansia, yang berlangsung di Balai Desa Bendosari, Sukoharjo, Jawa Tengah,” papar Tsania, Senin (22/7).

Sebelum kegiatan sosialisasi lansia dan keluarga berlangsung, tim memberikan pemeriksaan kesehatan secara gratis kepada lansia. Pemeriksaan ini meliputi pengecekan tekanan darah, gula darah, asam urat, kolesterol, serta pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT). Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui status kesehatan dan keluhan lansia, serta memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga pola hidup sehat di usia lanjut.

Kegiatan pembimbingan oleh Tim PKM PM Pondok Simbah dilakukan secara interaktif dengan tiga tahapan: pretest, diskusi, dan posttest. Pertama, tim memberikan pretest kepada lansia dan keluarga tentang kesehatan dan kebugaran lansia. Pretest ini membantu tim menyesuaikan isi dan pendekatan program penyuluhan berdasarkan hasil awal tersebut.

Sesi berikutnya adalah pemaparan materi dari Tim PKM tentang pentingnya menjaga kebugaran fisik pada lansia melalui olahraga sederhana, seperti berjalan. Ini bertujuan untuk mencegah komplikasi penyakit seperti hipertensi, diabetes, osteoartritis, dan stroke. Seiring bertambahnya usia, lansia cenderung mengalami penurunan kesehatan fisik, termasuk penyakit kronis dan penurunan fungsi tubuh, yang berdampak pada kualitas hidup mereka. Oleh karena itu, peran keluarga menjadi sangat penting untuk memperhatikan dan menjaga kondisi kesehatan fisik dalam upaya menjaga kualitas hidup yang optimal bagi lansia.

Selain itu adalah forum diskusi. Kegiatan tersebut dilakukan dengan semangat dan antusias dari para lansia dan keluarga. Mereka menanyakan beberapa keluhan yang mereka rasakan.

Para lansia dan keluarga merasa puas dengan jawaban yang diberikan oleh Tim PKM, sehingga hal tersebut bisa diimplementasikan dalam kegiatan atau aktivitas sehari-hari. Suasana diskusi yang intens dan kolaboratif mencerminkan tekad kami untuk mencapai hasil terbaik dalam setiap langkah program ini.

Di akhir sesi tim memberikan post-test untuk mengukur tingkat pengetahuan lansia dan keluarga. Harapannya, hasil post-test menunjukan peningkatan pemahaman setelah menerima materi.

Salah satu anggota keluarga lansia, Dasih mengaku sangat terbantu.

“Sebelumnya saya kurang tahu tentang kondisi kesehatan ibu saya. Tapi, dengan sosialisasi ini, saya jadi lebih peduli dan paham mengenai kebugaran dan Kesehatan pada lansia,” ujarnya dalam wawancara.

Dwi Rosella Komalasari, Ftr., M.Fis., Sp. Vest., PhD Physical Therapy (PT), selaku Pembimbing PKM PM Pondok Simbah, menggarisbawahi bahwa kurangnya aktivitas fisik membuat lansia mudah lelah dan berisiko mengalami gangguan kardiorespirasi.

“Agar tetap sehat dan menjaga kesehatan jantung, lansia bisa berjalan minimal 5000 langkah per hari,” jelas Rosella. (Maysali/Humas)