Berkelanjutan! KKN-MAs Kelompok 105 Ikut Serta Posyandu Dusun Genengan dan Sosialisasi Inovasi Pudding Kelor

Tulisan dari Tim KKN MAs 2024 tidak mewakili pandangan dari redaksi News UMS

Karanganyar, 15 Agustus 2024 – Pemeriksaan rutin kepada anak dan balita di bawah usia 5 tahun penting dilakukan karena untuk memantau kesehatan ibu dan anak, mengetahui apakah balita tumbuh sehat, mencegah gangguan pertumbuhan balita dan ibu akan memperoleh penyuluhan gizi pertumbuhan balita.

Dikutip dari ayosehat.kemkes.go.id , Ada banyak manfaat Posyandu yang belum disadari oleh para ibu. Dengan rutin datang ke Posyandu, tumbuh kembang anak selama masa keemasannya (0-5 tahun) akan terpantau dengan baik. Tidak hanya ditimbang dan diukur tinggi badannya, anak-anak akan diberikan asupan makanan bergizi yang baik untuk pertumbuhan. Para ibu juga bisa berkonsultasi langsung dengan kader kesehatan dan/atau petugas kesehatan, sehingga berbagai permasalahan kesehatan anak dapat segera terselesaikan dengan benar. Lebih dari itu, para ibu bisa berbagi pengalaman dengan ibu lainnya selama berada di Posyandu. Hal ini tentu akan berdampak sangat positif pada tumbuh kembang anak.

Kegiatan posyandu di Desa Genengan aktif rutin dilakukan setiap bulannya secara bergiliran oleh setiap dusun. Kali ini kami, kelompok 105 ikut serta dalam pelaksanaan posyandu di Dusun Genengan bersama para kader posyandu Dusun setempat. Kami membagi diri bertugas dalam pengukuran tinggi badan, lengan, berat badan dan pengecekan tekanan darah bagi sang ibu. Ditemani ibu bidan Desa Genengan, kami juga melakukan penyuluhan tentang stunting dilanjut dengan sosialisasi inovasi puding lumut kelor sebagai tambahan PMT.

Melihat nilai prevalensi stunting Indonesia yang masih masuk kategori tinggi, pemerintah akhirnya berusaha untuk mengurangi angka tersebut dengan melakukan intervensi. Permasalahan stunting ini akhirnya menjadi tanggung jawab semua pihak. Hal inilah yang menjadi landasan kami dalam berinovasi membuat puding lumut daun kelor yang berharap dapat disukai anak-anak.

“Kami memilih daun kelor menjadi bahan utama inovasi makanan pencegah stunting ini karena daun kelor termasuk tumbuhan yang mudah didapatkan disekitar kita. Selain itu, daun kelor juga kaya akan protein, vitamin, mineral, zat besi dan zinc yang dibutuhkan tubuh anak. Kekurangan zat besi juga merupakan faktor risiko utama stunting, dan daun kelor dapat membantu mengatasi permasalahan ini” ujar Misa, salah satu anggota kelompok 105.

Kegiatan posyandu kali ini berlangsung dengan baik. Kerjasama yang baik dari ibu bidan, kader posyandu dan mahasiswa KKN-MAs ini menjadi kekuatan kelancaran kegiatan posyandu hari ini.

(Kelompok 105 – Desa Genengan/Shofiyatul Qulub)