ums.ac.id, Sukoharjo – Tak mau kalah, Dukuh Gagan Desa Jatisobo ikut menyambut kemerdekaan. Bekerja sama dengan sinoman RT.2 RW.7, Tim KKN-MAs Desa Jatisobo, dan KKN UII, lomba tingkat RT ini digelar meriah. Dimulai dari Rabu sore (7/8), rangkaian lomba diawali dengan lomba anak-anak yaitu lomba mengeluarkan bola dari kardus serta lomba balap kardus. Anak-anak tampak antusias mengikuti perlombaan, ibu-ibu turut menghidangkan makanan untuk para panitia yang terlibat.
Lomba berlangsung kembali di hari Jum’at sore hingga malam (9/8) yang diisi oleh lomba anak-anak yakni lomba menyusun gelas dan lomba pecah balon. Kemudian, lomba dilanjutkan malam hari tepat setelah isya’. Rangkaian lomba digelar di gudang dekat dengan posko tim KKN-MAs Desa Jatisobo. Malam hari, masyarakat RT mulai memadatkan kembali Gudang. Kali ini, lomba ibu-ibu digelar, sorakan pendukung tak mampu dihindarkan hingga menambah panasnya suasana malam yang dingin di Desa Jatisobo. Lomba ibu-ibu diisi dengan lomba nyunggi tampah atau mempertahankan tampah di kepala sembari berjalan mengikuti alunan lagu yang dimainkan panitia. Kemudian lomba kedua adalah lomba tangkap balon dengan sarung. Pemenang diambil dari durasi permainan berdasarkan jarak yang telah ditetapkan oleh panitia.
Hingga jam 9 malam, lomba berlanjut ditemani oleh hidangan pecel serta teh hangat. Tampak bapak-bapak RT 02 RW 07 yang telah menunggu sedari tadi mulai menunjukkan performanya dengan mengikuti perlombaan memalu. Tawaan serta candaan keluar dari mulut ibu-ibu dan bapak-bapak selama berjalannya perlombaan. Tidak hanya bapak-bapak, mahasiswa KKN juga diberikan kesempatan untuk adu pengalaman ‘memalu’ dengan para bapak RT.02 RW.07. Benar saja, perlombaan ini dimenangkan oleh tim bapak-bapak selama perlombaan kurang lebih 30 menit.
Lomba puncak adalah lomba tangkap bebek. Panitia mulai memegang kain panjang yang digunakan untuk pembatas agar bebek tidak keluar dari area perlombaan. Bapak-bapak yang mengikuti perlombaan diberikan penutup mata dan terdapat panitia yang bertugas sebagai pengecoh dengan membawa sapu untuk para pemain. Perlombaan berjalan hingga jam menunjukkan pukul 10 malam dan berakhir dengan penuh suka cita dari masyarakat.