KARANGANYAR – Setelah dari Kabupaten Sukoharjo, Tim Panitia Pusat (Panpus) Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) Tahun 2024 kembali melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) di Kabupaten Karanganyar.
Ketua Panpus KKNMAs 2024, Prof. Suwarno, M.Si., mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan pengecekan sejauh mana progres program kerja dari tim dapat bermanfaat bagi masyarakat.
“Selain itu, kami juga akan meninjau inovasi apa yang ada pada desa Jatipurwo ini, melihat potensi singkong yang ada di daerah sini,” ungkapnya Kamis, (29/8).
Suwarno menyampaikan, sebelum monev secara langsung ini, Tim Panitia sudah melakukan monitoring dan evaluasi secara online dengan peserta. Namun perlu ditinjau secara langsung, beberapa titik desa sebagai sampel untuk melihat produk atau inovasi yang telah disampaikan sebelumnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Desa Jatipurwo, Drs. Harno, mengucapkan selamat datang atau dalam bahasa Jawa sugeng rawuh di Desa Jatipurwo untuk melakukan kegiatan monev kegiatan peserta.
“Karena ini merupakan tujuan yang positif, mudah-mudahan apa yang telah dilakukan dapat bermanfaat dan memberikan motivasi bagi masyarakat,” ungkapnya.
Menurut Sriyono yang merupakan kepala dusun, kehadiran mahasiswa ke desa ini mampu memberi manfaat bagi masyarakat, bahkan ke dusun-dusun yang belum terjamah oleh mahasiswa KKN sebelumnya.
“Biasanya kalau ada KKN ini hanya terfokus pada dukuh tertentu, tetapi walaupun jumlah pesertanya sedikit tetapi bisa menjamah daerah yang lebih luas,” terang Kepala Dusun itu.
Salah satu tim dari Kelompok 83, Gea Permana Antara P menyampaikan progres dengan presentasi di depan perangkat desa dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
Gea menyampaikan program yang telah berjalan seperti penyuluhan stunting bekerja sama dengan bidan desa, penyuluhan DAGUSIBU dan program gizi. Selain itu, tim Kelompok 83 juga membuat inovasi produk yaitu kroket singkong dan puding dari daun kelor.
“Kemudian dalam meningkatkan branding UMKM, tim kami juga melakukan pendampingan dalam hal branding,” tambahnya.
Selain itu, Gea juga menyampaikan bahwa warga desa sini sangat hangat dan ramah, bahkan tim KKNMAs jadi sinoman untuk membantu hajatan warga sampai 4 kali.
Menurutnya, persoalan di desa adalah kekurangan pemuda. Sehingga mahasiswa peserta KKNMAs ikut terlibat aktif dalam kegiatan masyarakat. (Fika/Humas)