Sukoharjo, 13 Agustus 2024 – Tim 50 Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Muhammadiyah Aisyiyah 2024 melaksanakan program kerja di bawah bimbingan Ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) Dewi Sri. Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan anggota KWT dengan memanfaatkan pekarangan mereka untuk kegiatan pertanian yang bermanfaat. Salah satu kegiatan utama dalam program ini adalah penanaman tanaman obat keluarga (Toga) di lahan KWT. Tanaman-tanaman ini termasuk serai, binahong, dan jahe, yang dikenal memiliki berbagai manfaat kesehatan. Dengan penanaman ini, diharapkan para ibu KWT dapat memperoleh hasil panen yang tidak hanya berguna untuk keperluan rumah tangga tetapi juga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para anggota KWT, Tim 50 KKN MAs juga melakukan demonstrasi tentang pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari limbah ternak kambing. Agustang, salah seorang anggota tim, menjelaskan, “Ini merupakan upaya kami untuk memperkenalkan pupuk yang lebih sehat dan ramah lingkungan. Pupuk ini tidak menyisakan residu berbahaya, sehingga lebih aman untuk tanaman dan lingkungan sekitar.” Demonstrasi ini bertujuan untuk memberikan alternatif yang lebih baik dalam pemupukan tanaman, yang dapat meningkatkan kualitas tanah dan hasil pertanian secara keseluruhan.
Selain penanaman toga dan pembuatan pupuk organik, acara ini juga dimaksudkan untuk mempererat hubungan antara mahasiswa KKN dan anggota KWT. Setelah kegiatan tersebut, Tim 50 KKN MAs dan Ibu-ibu KWT mengadakan acara makan bersama di pekarangan lahan. Momen ini merupakan kesempatan bagi semua peserta untuk berbagi cerita dan pengalaman sambil menikmati hidangan yang telah disiapkan oleh para ibu anggota KWT. Makan bersama ini tidak hanya sebagai bentuk apresiasi, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkuat ikatan sosial dan kerjasama antara komunitas lokal dan mahasiswa.
Program kerja ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat. Dengan penanaman toga, anggota KWT tidak hanya mendapatkan akses ke tanaman obat yang bermanfaat, tetapi juga memperoleh pengetahuan tentang teknik pemeliharaan tanaman yang efektif. Begitu pula dengan pembuatan POC, yang menawarkan solusi ramah lingkungan untuk pertanian. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya lebih besar untuk mendukung praktik pertanian yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan komunitas setempat.
Secara keseluruhan, kegiatan yang dilaksanakan oleh Tim 50 KKN MAs ini menunjukkan komitmen mereka dalam memberdayakan masyarakat melalui praktik-praktik pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan hubungan antara mahasiswa dan masyarakat menjadi semakin kuat, serta memberikan dampak positif bagi pengembangan keterampilan dan pengetahuan masyarakat dalam bidang pertanian. Semoga hasil dari kegiatan ini dapat dirasakan manfaatnya dalam jangka panjang dan dapat menjadi contoh bagi program-program KKN berikutnya.
(Tim KKN MAs 50 Desa Sapen, Kec. Mojolaban)